|
bernafas hanya dengan tekad
menanti bersimbah peluh merah menghitam.
kunamakan saja darah dari luka ini peluh agar tak rapuh,
masih bertanya di manakah matahariku bersemayam
*
terantuk sebatang dahan melintang di depanku
hentikan perjalanan pada tanda tanya dan gundah hati.
kapankah terjawab jemariku jauh menggapai kian tak sampai,
kau dengarkah jeritan kesakitan melengking pada kedalaman hitam
**
di sinilah di dalam dada maknanya terkurung
cintaku entahlah tersimpan di mana telah kau renggut.
di sinilah di dalam jiwa mengalir hasrat ikuti petunjuk bisu,
mencari sisa nafasmu hanya tinggal segenggam di dalam jemariku,
tak dapat kuhela lagi bahkan di dalam sebaris puisi usang
***
garis dan lekuk wajah pun pecah dan sirna
tak kau hiraukan jeritanku menepis belai angin,
tubuh lebam penuh luka dan darah menghitam sudah,
kembali menjerit bertanya pada persimpangan putaran roda.
di manakah,,, di manakah kau sembunyikan matahariku
****
lalu berbalik dan menatapmu dengan senyum
hanya senyum dan kau tak tahu ada luka meradang,
lalu diam telanjangi diri untuk apa luka ini kejam menikam.
terpekur menanti diam ingin mati namun untuk apa
*****
sekali saja sebelum ajal peluk aku bukan hanya dalam mimpi..
sudah kutunaikan janjiku bait ini untukmu,,, tersenyumlah..
senjakala cinta sudah tertuang berjalanlah untuk asamu..
sekali saja jangan katakan rindu tapi untuk luka baru..
aku masih di sini bersama nada usang menatap bisu..
untuk bahagiamu...!!!
Sulawesi Selatan, 2011-11-25 : 10:20:56 Salam Hormat Whisnu Evolution
Whisnu Evolution mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-31 21:34:03. Whisnu Evolution mempunyai motto TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI MENULIS HINGGA HARI ESOK KAN USAI
Puisi : 14 Karya Total : 14 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Whisnu Evolution
Isi Komentar MATAHARIKU 2974
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya MATAHARIKU 2974 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Setiap kegagalan membawa satu benih kesuksesan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|