Improving Quality Of Life

Visitor 14.931

Hits 405

Online 5

KATALOG KARYA
2011.1109 - 64.MIS
Filsafat - Keimanan © 2011-06-07 : 22:33:51 (4678 hari -03:01:55 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » BILA TAKDIR MENGUSIK RASA ± Filsafat - Keimanan © MIS. Posted : 2011-06-07 : 22:33:51 (4678 hari -03:01:55 lalu) HITS : 1968 lyrict-lagu-pilihan-lama
RESENSI : Terkadangmemangkitarasasukarnyamenjadimanusia.

Memikulbeban.Memikulamanah.Amanahyangtidaksudidekgununguntukmemanggungnya.

Adapunkitajuga
Terkadang memang kita rasa sukarnya menjadi manusia.

Memikul beban. Memikul amanah. Amanah yang tidak sudi dek gunung untuk memanggungnya.

Ada pun kita juga terpaksa melalui hidup bersama organ bernama ‘ jiwa ‘ yang mudah terluka…. yang sering memecah saraf menuju kemata hingga menakung airmata nestapa.

Ada waktunya kita tak mampu!

Tak mampu menahan perasaan. Tak mampu dengan ujian. Tak mampu dengan sembilu hidup yang bertali arus merayap hingga ke ubun ubun…..hingga takdir itu mengusik rasa. Membenam redha yang sekuman cuma!

Namun itulah dia langkah perjuangan. Itulah sifat kehambaan. Itulah nama khalifah yang Allah beri ( baqarah 30) untuk kita uruskan dunia ini dengan sebaiknya.

Kita bersyukur kita jadi manusia yang dimuliakan dan tidak jadi Jin yang sama sama diarah untuk mengabdi diri padaNya ( zariyat 56 ) Kita pun tidak tahu apa ada dalam dunia Jin! Apa masaalah Jin pulak! Apakah masaalahnya serupa dengan kita memegang masuliyah ini? Bertarung dengan kehidupan. Bertarung dengan pekerjaan. Bertarung dengan masa dan himpitan perasaan yang terkadang membuat kita stress dan tension sepanjang malam. Imsonia. Tak boleh lelap mata. Memikir dan terus memikir akan perjalanan perjalanan esok yang belum tentu menyebelahi kita!

Memang esok masih ada.

Tapi apakah esok kita itu akan dapat melihat iman kita memanjat langit disamping dapat mentarbiyah dan mendakwah manusia untuk menjadi hamba yang kuat dalam mencintai deen ini atau kita semakin lemah disedut nafas nafas dunia hingga tarbiyah dan qudwah kita tidak berkesan untuk mereka contohi lalu mereka lari meninggalkan kita atas kesilapan dan sedikit kealpaan kita memperbaiki diri dalam membimbing dan bersungguh sungguh menjaga mereka!

Memang dunia dakwah adalah dunia hamba.

Eksklusif untuk hamba.

Barangsiapa yang rasa dia bukan hamba, dia tidak layak berada dijalan dakwah ini.

Hamba kena patuh. Kena taat. Kena ikut maratib hidupnya.

Dari celiknya mata hingga kita tidur kembali wajib memegang iman dan islam meskipun seperti bara api.

Harus taat kepada hukum hakamNya.

Harus redha dan pasrah segala ketentuanNya meskipun terkadang dalam menyusuri jalan dakwah ini kita terzalimi, teraniaya dan terhukum dengan manusia yang kita dakwahi!

Memang kita tiada daya untuk mempertahankan diri. Apa lagi untuk membela diri dan kebenaran ini. Hanya akhiratlah! Akhiratlah mahkamah kita untuk memujuk hati yang terlerai ini!

Itulah erti pengabdian

Mengabdi dan terus mengabdi.

Dari satu kepahitan kesatu kepahitan harus kita telan….

Dari habluminallah hingga hablumminannash.

Allah tidak izinkan kita mengeluh dan menyesali meski ia mengusik rasa!

Tiada kegembiraan untuk mukmin kecuali disyurga. ( Alhadis )

Siapa yang tidak berjuang, dia harus tahu bahawa tika itu dia berada dalam kemungkaran.

Kemungkaran mengabaikan amanah yang diberikan dalam keterbatasan waktu untuk dia menyiapkan assignment Allah yang akan menjadi pendakwanya diakhirat nanti. ( Al asr ).

Masih adakah masa untuk kita rest?

Tidak kah kamu lihat diluar sana? Kefasadan terus berlaku … mengunyah makruf makruf yang dibina pendakwah dahulu! Hingga hampir menelan kita?

Tidak kah kamu belas melihat sudara sudara kamu yang akan satu persatu jatuh lebur dalam kawah dunia!

Jangan kita rasa selamat!

Jika Islam tidak terbela, Allah akan turunkan bala yang akan melahap sesiapa saja tanpa batas. Yang baik dan yang jahat juga akan menerimanya. Itu janji Allah. Dan kita tidak ada pilihan, wajib melaksankan perintahNya.

Sebab itu tarbiyah mengajar kita supaya menjadi soleh musleh ( Soleh diri dan mensolehkan orang lain )

Supaya kita faham akan sifat kehambaan ini.

Hendak menjadi soleh dan memahami sifat kehambaan ini, kita perlukan ilmu.

Dari perkara Fardhu ain hinggalah ke fardhu kifayah.

Dari perkara wajib ke sunat muakad hinggalah kepada yang berbentuk ghairu-muakad.

Tanpa kefahaman ini kita akan terpingga pingga disepanjang perjalanan dakwah ini dan inilah yang menyebabkan kebanyakan sahabat dan sohibah kita keguguran dijalan dakwah kerana mereka tidak dapat merasai sifat hamba itu secara terperinci.

Aku tidak nafikan kita semua tahu kita hamba, tapi kebanyakan kita tidak merasai dirinya hamba!

Kita mengetahui diri kita hamba hanyalah berbentuk maklumat sahaja tapi orang yang merasai dirinya hamba adalah orang yang dapat merasainya dengan hakkul yakin hatinya!

Sebab itu kita tidak boleh tubi mad’u kita hanya kepada fikh tentang fikrah sahaja. Atau pun hanya fikh dakwah semata dan kita rasa itu sudah memadai untuk didik mereka, kerana banyak lagi awlauwiyat dalam agama yang perlu kita kembangkan didalam usrah dan daurah kita dan program program khusus jama’i! Kerana tanpa nya, jadilah risalah yang kita bawa itu sumbang dimata mereka!

Kita mentarbiyah dan ditarbiyah adalah untuk kita mendidik diri agar kita rasa kita hamaba dan Allah sentiasa melihat dan memantau kita. Merasa Allah meyatu dalam diri dan ruh kita.

Kita mesti mengekalkan rasa itu dimana mana bersama ALLAH.

Waktu berjalan, duduk bercakap, bekerja, berukuhuwah, berjuang bersendirian ataupun ramai.

Inilah inti tarbiyah.

Jika kita tidak merasa syuuriyah ini bermakna kita masih jauh lagi dengan erti tarbiyah yang sebenarnya!

Memang sukar untuk rasa sifat kehambaan ini kerana ianya bermula dari hati! Rasa hati ini sangat seni. Sangat maknawi. bersifat halus dan lembut, selembut sutera yang dilurut …

Mampukan kamu merasai itu dalam perjuangan ini? Disepanjang kamu mendai daiyah ini?

Apa yang selalu kita rasakan ya akh/ukhti?

Biasanya hati ini kita akan rasa ketuanan. Kita rasa kita super dari orang lain. Kita selalu anggap kita hebat, besar dan lebih dari orang lain. Lalu keegoan kita berakar umbi didalam hati.

Kalau kita jadi murabbi, kita jadi muarbbi yang kasar dan brutal sekalipun kita seorang akhawat.

Terkadang kita memandang mutarabbi kita pun tidak dengan pandangan kasih sayang.

Kita kastakan adik adik dibawah kita. Mana yang ikut cakap kita kita tatang bagai minyak yang penuh. Mana mana adik kita yang sering tegur kesalahan kita , kita sisihkan dia macam bawang putih bawang merah.

Mana cinta kita. Mana sayang kita.

Kita bahgiakan disana, yang yes man pada kita dan kita deritakan disini yang selalu kritik kita!

Sebab itu dalam perjalanan dakwah ini kita perlukan wazan sifat kehambaan itu agar dapat bentuk peribadi kita selaras dengan AlQuran.

Jadilah seperti cahaya bulan yang menerang dalam kelembutan dan jangan jadi mentari terik walau bercahaya amat memeritkan!

Akhi,

cukuplah tulisan dan tazkirah ku dimalam barakah ini.

Ingatlah kita sebenar nya menderita walau zahirnya bahagia kerana kita telah hilang sifat kehambaan ini. Hilang Allah dari jiwa kita hingga perkara makruf yang kita lakukan pun penuh dengan riya’ dan suma’ah serta ujub yang mengikat!

Jika itu masih ada lagi dalam diri kita buangkanlah sebelum Allah datangkan kebinasaan kepada kita berbentuk penarikan hidayah yang selama ini diberikan kepada kita hingga kita gugur dijalan dakwah ini sebagai tenteranya.

Akhirnya marilah kita isi ruang ruang yang masih kosong ini untuk menyelamatkan seberapa ramai manusia dijalan dakwah ini. Biarkan apa pun masaalah kita dan kesibukan kita atau ujian yang melanda sekalipun takdir itu kadang kadang mengusik rasa tapi mau tidak mahu kita harus teruskan jua perjalanan yang tiada penghujung ini melainkan syurga.

Jadilah hamba yang berguna yang boleh membawa cahaya kepada manusia ….

Seperti kata albanna

Seandainya aku menjadi selain dari manusia, aku memilih menjadi bulan yang bersinar disaat malam purnama ….

(from www.muharrikdaie.wordpress.com/2010/09/03/bila-takdir-mengusik-rasa/ by muharrikdaie)

Share


Jawa, 2011-06-07 : 22:33:51
Salam Hormat
MIS Mutiara Sukma

MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya
Resensi : 30 Karya
Opini : 33 Karya
Puisi : 81 Karya
Cerita Pendek : 6 Karya
Sejarah : 2 Karya
Cerita Bersambung : 3 Karya
Laporan : 15 Karya
Prosa : 3 Karya
Biografi : 12 Karya
Wacana : 2 Karya
Filsafat : 48 Karya
Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya
Pantun : 1 Karya
: 4 Karya
Lyrict : 1 Karya
Surat dari Hati : 68 Karya
Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya
Total : 556 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma


Isi Komentar Bila takdir mengusik rasa 1109
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya Bila takdir mengusik rasa 1109 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Beberapa kegagalan hanya merupakan cicilan-cicilan untuk mendapatkan kemenangan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti