menyelip dendang hati mengusik sunyi
sejuk mata dalam kilauan bahagia
namun
mengapa masih tersusun kalimat tanya?
aku disini
mencoba menimbang rasa
cukupkah senyumku membayar peluk hatimu
cukupkah tepukku mehilangkan galaumu
jangan dirimu terus memelihara resah
janganlah dirimu menyimpan gulana
karena
aku siap meyongsong waktu bersamamu
seharusnya kau tahu
aku tak mungkin ke yang lain
dan tak berbagi hati
serta rinduku