Mudik ke kampung halaman pada menjelang dan saat Lebaran memang peristiwa unik di Indonesia. Segala macam persiapan untuk bisa merayakan hari Kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan telah dilakukan bahkan jauh-jauh hari. Bahkan sebuah tayangan TV mencatat ke dalam sebuah catatan ON the SPOT dengan judul 7 keunikan mudik Lebaran ,yang mana dalam tayangan tersebut diulas pelbagai macam alat transportasi untuk bisa mudik ke kampung halaman. Salah satunya adalah mudik dengan mengendarai sepeda motor.

   Memang mudik mengendarai sepeda motor selain murah , juga saat di kampung halaman kendaraan yang ada bisa dimanfaatkan untuk bepergian mengunjungi sanak saudara dan kerabat.Tidak beda dengan kebanyakan orang ,saya sendiri termasuk dalam hitungan kaum pemudik yang menggunakan sepeda motor. Untuk tahun ini saya mengendarai sepeda motor merk Honda Revo.Bedanya kalau saya memilih mudik menggunakan sepeda motor karena untuk lokasi saya yang tinggal di Cikampek seringkali sulit untuk mendapatkan angkutan semacam bus ataupun kereta api , sebab pengalaman selama ini selalu sudah penuh dari ibukota Jakarta.

   Kembali ke mudik  dengan mengendarai sepeda motor , dari tahun ke tahun saya lihat dari kacamata saya ,hampir boleh dikatakan makin meningkat saja jumlahnya. Dan yang lebih menyedihkan angka kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa bukanlah sedikit. Seperti pada saat perjalanan  mudik pada hari Senin lalu ,29 Agustus 2011 didepan mata kepala sendiri , terjadi 4 x kecelakaan.

Dalam penglihatan saya , kecelakaan-kecelakaan itu sebenarnya tidaklah perlu terjadi. Catatan saya , dari empat kecelakaan yang ada yakni tiga kali terjadi oleh pengendara motor , satu x tabrakan beruntun oleh mobil pribadi , terjadinya kecelakaan ada beberapa sebab :

   1.Pengendara tidak paham rambu lalulintas ,sebab pada kecelakaan pertama,seharusnya si pengendara apabila paham rambu atau marka , maka seharusnya dia mengetahui akan melewati tikungan tajam ,dan seharusnya memperlambat laju kendaraanya.Tetapi pada saat mendekati tikungan sama sekali tidak ada respons untuk mengurangi kecepatan. Dan terjadilah kecelakan yang itu juga bisa mengakibatkan celaka bagi kendaraan dibelakangnya.

   2.Pengendara pada saat mau menyalip tidak memberi tanda kepada pengendara di depannya. Seharusnya selain lampu sein , pengendara yang mau menyalip juga membunyikan klakson , sehingga pengendara lain mengetahui bahwa dirinya mau disalip. Akhirnya terjadilah senggolan antara pengendara motor.

  3.Pengendara tidak memanfaatkan secara maksimal fungsi kaca spion. Entah karena fokus melihat kedepan,seringkali pengendara motor enak saja jalan di posisi lajur kanan,dengan kondisi kecepatan tidak seberapa , padahal lajur kanan adalah lajur untuk menyalip atau kendaraan dengan kecepatan lebih . Sehingga baru minggir dengan terkaget setelah di klakson kendaraan besar semacam bus .Rasa kaget ini seringkali menyebabkan konsentrasi pecah,laju menjadi oleng dsb.

  4.Pengendara tidak sigap dan trampil , terbukti pada saat ada kendaraan di depan berhenti

mendadak atau memperlambat kendaraan , tidak siap mengerem sehingga menabrak kendaraan di depannya.

     Selain empat faktor tersebut,penyebab-penyebab lain adalah , etika mengemudi yang suka ugal-ugalan , banyaknya penyeberang entah itu pejalan kaki ataupun pengendara motor dari penduduk di sepanjang jalur mudik , juga sangat mungkin menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.

     Tentunya selain faktor-faktor seperti yang saya sebutkan tadi yang semuanya adalah menyangkut faktor MAN atau pribadi pengendara,tak kalah pentingnya adalah istirahat yang cukup , tidak memaksakan mengemudi apabila capek dan mengantuk ,dan berDOA kepada Allah di saat mau berangkat dan sepanjang perjalanan. Hanya kepada Allahlah memohon perlindungan agar  menjaga keselamatan kita.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H,Taqobalallohu minna wa minkum,mohon maaf Lahir dan Bathin.

Purwodadi,31 Agustus 2011