sering aku bertanya
disaat mendengar orang berkata memuji kehebatan dirinya
yang kadang ada benang tipis
menjadi tabir kesombongan
menjadi tumpuan keangkuhan
hingga hampir saja melupakan bagaimana dia hanya seorang hamba
kesombongan menggiring keluarnya keegoan
memuji keunggulan kecerdasan dan ilmu yang dipunya
seolah orang lain apalah artinya
padahal kejituan nalar yang diagungkan
bisa jadi tak lebih tajam dari pena yang tumpul sekalipun
keangkuhan
disaat jasmani dielokkan menjadi tampan bak arjuna
di cantikkan laksana dewi dari kahyangan
satu ketika di saat usia memakan umurnya
keriput menggelayut
kemolekan berganti bagai ulat lemah tak berdaya
berbantah
berdebat
berlomba menjadi yang terhebat dalam berkata
berpandai bersilat lidah menebar wacana
senang menampilkan jurus mematikan lawan bicara
lalu diri manakah yang pantas di sombongkan
bagian tubuh mana yang patut dipamerkan
jika tahu tak lama lagi akan kembali melemah
dan ketahuilah keluasan pikir dan ilmu
tak lebih dari setetes air di samudera