bersandar di bilik peraduan
bedebar diantara gelapnya malam
pena ini kugores mengalirkan
kembalinya
tetesan harap akan suaku padamu
karena aku
pernah mengecap manisnya
rasa indah yang kau suguhkan
bibir ini tak pandai mengucap kata
apalagi menghias ucap mesra
namun hati dan rasa
tlah mampu meramu kesetiaan
menjadi sedap nikmatnya perjumpaan kita
begitu dalam
rasa yang mengiringi
tanpa tepi
hingga aku tak dapat mengukurnya
keteduhan hati
memayungi semangat
mengarungi bahtera
hingga tak takut gelombang menghantam
keikhlasan kita
menakuti syetan pembawa syak prasangka
begitu ringan dan tak lekang oleh buaian
tanpa keluh
dan memang tak mau mengeluh
dan catatan ini
aku tulis
karena aku tetap menyimpan
segala kenangan yang kau berikan