Improving Quality Of Life

Visitor 15.832

Hits 534

Online 8

KATALOG KARYA
2011.2605 - 134.FAD
Cerita Bersambung - Cinta © 2011-10-17 : 16:19:38 (4569 hari -02:12:09 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » TENTANG RASA BAG-2 ± Cerita Bersambung - Cinta © fadly. Posted : 2011-10-17 : 16:19:38 (4569 hari -02:12:09 lalu) HITS : 1967 lyrict-lagu-pilihan-lama () kumpulan puisi mutiarasukma22
RESENSI : byJannatunMawaddah

ArifadalahkakakAgasatu-satunya.KakakyangselaludikagumiAga.KekagumanAgapadasosokitutanpasengajaditularkannyapadaZee.Dantanpasadar,
by Jannatun Mawaddah

Arif adalah kakak Aga satu-satunya. Kakak yang selalu dikagumi Aga. Kekaguman Aga pada sosok itu tanpa sengaja ditularkannya pada Zee. Dan tanpa sadar, gadis itu membangun persepsi bahwa Arif adalah sosok sempurna.  Akibatnya, tiap kali Zee bertemu dengannya, kekikukan seperti inilah yg akan tercipta. Gadis itu mengakui, dari tampang, kakak beradik itu sama-sama menarik. Arif dengan senyumnya yg menawan dan Aga dengan tatapannya yg membius.
Tapi, ditilik dari perilaku, Zee mengibaratkan sosok dihadapannya sebagai malaikat, berbanding terbalik dengan Aga yg tampak seperti pembangkang akut yg seratus persen akan ditolak surga.
Bagaimana mungkin mereka bersaudara?! Zee pun tak habis pikir. "Kenapa lagi?!", tanya sosok tampan itu, matanya memandang ke arah Aga yg tetap pada posisi semula. Zee mengikuti arah pandangannya.

"Huh....kurang ajar!", tak sadar Zee nyaris berteriak mengingat perlakuan Aga tadi. Mata Aga yang tadinya tertutup tiba-tiba terbuka. 
Mencari.
Mata itu memandang tegas mata Zee, membuatnya terkunci tak bergerak. "Kata sekasar itu tak pantas keluar dari mulut seorang gadis".  Masih datar.  Namun tatapan itu berkata lebih dari cukup.
Zee melihat kemarahan di sana. Untuk beberapa detik mereka terdiam, menetralisir rasa. Rasa yang selalu sulit untuk dimengerti.   "Yuk...aku antar ke toko buku...",  Arif mencoba menyelamatkan Zee dari api tak kasat mata yg menyala di antara mereka. "Kemarin kamu bilang mau ke toko buku kan?!  Kamu liat sendiri, Aga tampaknya sedang tidak enak badan. Aku saja yang ngantar".  Gadis itu baru ingat. Hari ini seharusnya Aga mengantarnya ke toko buku seperti janjinya minggu lalu.
Setengah jam dia menunggu Aga di rumah, sosoknya tak juga muncul.  Ketika dia menghubunginya ke rumah, Bunda bilang Aga sedang sakit. Dengan niat baik menjenguk,  Zee datang dengan damai, namun tak disangka sesampainya di sana hanya perlakuan tak menyenangkan yg didapatkannya dari Aga.
Untunglah masih ada Arif yg entah kebetulan atau apa, dia selalu hadir sebagai penyelamat.  Zee beralih menatap Arif setelah Aga memutuskan kembali menutup matanya.  Dia mengangguk, mengikuti Arif meninggalkan Aga yang kembali ke dunianya.
Dunia yang sebenarnya selalu coba dimasuki Zee demi mencari sosok Aga yang lain yg tak ingin disangkalnya selalu ingin ditemuinya. "Kamu dan Aga sebenarnya statusnya apa sih?!", tanya Dea, sahabatnya di kampus yang tau ada rasa yang rumit yang tak tergambarkan antara mereka berdua.
Pertanyaan itu tak ayal hampir saja membuatnya memuntahkan kembali mie goreng yang baru saja disendoknya ke dalam mulutnya. Dia terbatuk. Dea menyerahkan segelas teh hangat padanya.
Senyumnya terlukis nakal di kedua sudut bibirnya. Matanya menyisir seisi kantin, memberikan kesempatan untuk Zee lepas dari pengamatannya, merangkai jawaban. "Hubungan apa maksudnya?", tanyanya berlagak bodoh setelah berhasil menelan mie gorengnya.
"Ya terus saja seperti itu....menyangkal.... Zee....bukan sahabat namanya kalau tidak tau masalah yg tengah dihadapi sahabatnya." "Masalah?! Apa aku terlihat seperti sedang punya masalah?! Ngarang. Kami.....sahabat. That's it. OK?!"
"Ya...kamu memang terlihat seperti sedang punya masalah. Masalah hati. Dan asal kamu tau, aku bukan tipe orang yang percaya ada persahabatan antara cowok and cewek" "Ckckckckckckckc.....persahabatan tak mengenal gender, Dea".
Zee duduk santai di beranda rumah, dengan novel ditangannya, tak dibaca, dia lebih terhanyut oleh belaian lembut angin yang memanjakan. Di atas meja, tiga bungkus kosong Beng-beng tergeletak, menjadi bukti betapa gadis ini maniak coklat.
Jika sedang suntuk, coklat selalu jadi penghibur setia. Dan hari ini, dia benar-benar tak hendak melakukan apapun. Lalu terdengar lah Marry You-nya Bruno Mars yang juga ringtone hp-nya.
"Keluar yuk", suara Aga. Rumah mereka yang hanya dipisahkan dinding pun tak berhasil mengurangi beban kerja cellphone. Keduanya lebih nyaman menggunakan benda itu untuk berkomunikasi daripada harus saling mengunjungi meskipun hanya terpisah jarak tak lebih dari 5 meter.
Teknologi memang membuat manusia menjadi pemalas. Ataukah mungkin keduanya memang lebih nyaman tak saling bertatapan langsung, mengantisipasi rasa yg sulit dimengerti yg mungkin kan hadir. Entahlah.

Share


Sulawesi-Selatan, 2011-10-17 : 16:19:38
Salam Hormat
Fadly Sang Jurnalis

Fadly Sang Jurnalis mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-03 12:12:28. Fadly Sang Jurnalis dilahirkan di Bulukumba mempunyai motto MERAH PUTIH JIWA RAGA KU
Berita : 85 Karya
Puisi : 8 Karya
Laporan : 2 Karya
Cerita Bersambung : 4 Karya
Total : 99 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Fadly Sang Jurnalis


Isi Komentar Tentang Rasa Bag-2 2605
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya Tentang Rasa Bag-2 2605 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Beberapa kegagalan hanya merupakan cicilan-cicilan untuk mendapatkan kemenangan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti