Improving Quality Of Life

Visitor 16.043

Hits 800

Online 4

KATALOG KARYA
2011.2829 - 64.MIS
Filsafat - Keimanan © 2011-11-05 : 10:39:29 (4556 hari 01:38:52 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » MENOREH KEIKHLASAN JEJAK NABI ADAM ± Filsafat - Keimanan © MIS. Posted : 2011-11-05 : 10:39:29 (4556 hari 01:38:52 lalu) HITS : 3996 lyrict-lagu-pilihan-lama ()
RESENSI : Begitu hebatnya sebuah NAFSU dan begitu luhurnya sebuah KESADARAN yang melekat berdampingan erat bahkan terlalu rumit untuk dipisahkan.
Hidup ini memang cerita dan akan selalu menorehkan kisah.  Baik dan buruk cerita yang tertulis dalam catatan jagat raya, sangat tergantung dari bagaimana seseorang dapat menyikapi hidupnya.  Cerita terbangun karena suatu problema dan problema harus ada dalam kehidupan ini karena untuk suatu tujuan yang terkadang kita tidak sanggup untuk memahaminya.

Problema diawali ketika jejak sejarah diciptakaannya mahluk yang bernama manusia dimana digambarkan dalam penciptaan manusia telah menimbulkan pertentangan / kecemburuan mahluk - mahluk lainnya.  Kecemburuan ini akhirnya melahirkan kebencian dan rasa dendam mahluk yang bernama IBLIS bahkan rela dan siap walau jadi kerak neraka asal dendam terhadap mahluk yang bernama manusia terlaksana.

Begitu hebatnya sebuah NAFSU dan begitu luhurnya sebuah KESADARAN yang melekat berdampingan erat bahkan terlalu rumit untuk dipisahkan.   NAFSU memang mendominasi sejak awal, hingga KESADARAN NABI ADAM pun ditumbangkannya. Maka, KEADILAN-lah satu-satunya cara agar ada jarak yang tegas ANTARA NAFSU DAN KESADARAN.

Nabi Adam pun diusir walau sebagai manusia pertama di jagat raya dan dijauhkan dari Siti Hawa di Padang Arafah untuk ukuran waktu yang sangat lama seperti dalam jejak sejarahnya sampai 300 Tahun.

PENGAMPUNAN suatu kesalahan tidak serta merta mengembalikan posisi Nabi Adam kembali ke Syurga, akan tetapi tetap di muka bumi sebagai mahluk yang mulia bersama Siti Hawa.

Untuk sebuah pengampunan suatu kesalahan bukanlah hal mudah, karena harus dibuktikan dengan perbuatan dan menghukum dirinya dengan penyesalan atas perbuatannya seperti Nabi Adam dengan Do'anya :
  • "Qala rabbana thalamna anfusana wain lam taghfir lana watarhamna lanakoonanna mina alkhasireena, artinya Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi `.(QS. 7:23)".


Langkah - langkah yang ditempuh Nabi Adam dalam memohon ampunan dan penyesalannya itu dimulai dari kesadaran atas kesalahan yang diperbuatnya, yaitu menuruti ajakan setan dan meninggalkan perintah Allah swt lalu segera dia segera bertaubat, menyesali perbuatannya dengan segala kerendahan hati dan penuh khusyuk.

Atas ucapan doa yang benar-benar keluar dari lubuk hatinya dengan penuh kesadaran merupakan KEIHLASAN yang menyebabkan Allah SWT. memperkenankan doanya, mengampuni dosanya dan melimpahkan rahmat kepadanya. Firman Allah swt.:


Share


Jawa, 2011-11-05 : 10:39:29
Salam Hormat
MIS Mutiara Sukma

MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya
Resensi : 30 Karya
Opini : 33 Karya
Puisi : 81 Karya
Cerita Pendek : 6 Karya
Sejarah : 2 Karya
Cerita Bersambung : 3 Karya
Laporan : 15 Karya
Prosa : 3 Karya
Biografi : 12 Karya
Wacana : 2 Karya
Filsafat : 48 Karya
Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya
Pantun : 1 Karya
: 4 Karya
Lyrict : 1 Karya
Surat dari Hati : 68 Karya
Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya
Total : 556 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma


Isi Komentar MENOREH KEIKHLASAN JEJAK NABI ADAM 2829
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya MENOREH KEIKHLASAN JEJAK NABI ADAM 2829 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Tindakan dari orang-orang adalah pemahaman yang terbaik dari apa yang mereka pikirkan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti