Improving Quality Of Life

Visitor 15.806

Hits 132

Online 3

KATALOG KARYA
2011.2831 - 134.FAD
Berita - Alam © 2011-11-05 : 16:26:11 (4550 hari -12:50:44 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » KEANEKARAGAMAN BUDAYA PULAU BONERATE ± Berita - Alam © fadly. Posted : 2011-11-05 : 16:26:11 (4550 hari -12:50:44 lalu) HITS : 3727 lyrict-lagu-pilihan-lama () kumpulan puisi mutiarasukma22
RESENSI : Atraksi Honaria Pangaru
Berbeda dengan pagelaran budaya pangaru yang biasanya ditampilkan di tingkat Kabupaten untuk menyambut tamu-tamu kebesaran daerah. Budaya pangaru di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar digelar sebagai simbol rasa kesyukuran  masyarakat setempat, setelah rampungnya pembangunan bak penampungan air bersih yang merupakan kebutuhan vital sehari-hari masyarakat di wilayah pemekaran Desa Bonea tersebut.

Atraksi pangaru atau yang bagi masyarakat lokal,  lebih akrab disebut “Honaria Pangaru”,  biasanya digelar dalam rangka menyemarakkan upacara pesta tahunan, setelah dilaksanakannya, atraksi adu kuda di pesisir pantai Desa Sambali.

Sebelum atraksi dimulai, para pelaku pangaru akan terlebih dahulu berjalan kaki mengelilingi perkampungan sampai di ujung pantai Desa Sambali sembari memainkan alat musik gendang, pui’-pui’ dan  gong dengan diiringi oleh langkah enam orang dayang-dayang berpakaian adat yang berasal dari titisan Desa Sambali.

Setelah itu, barulah mereka kembali ke areal lapangan, tempat di mana, atraksi pangaru akan digelar. Memasuki lokasi permainan, enam orang pemegang alat musik akan serempak memainkan peran mereka masing-masing pertanda atraksi akan segera dimulai.

Pada saat bersamaan, enam orang gadis titisan Desa Sambali berpakaian adat lengkap, akan memasuki arena atraksi, sembari melemparkan bunga kepada lima orang pelaku pangaru berpakaian hitam-hitam.

Barulah, sang punggawa ikut memasuki arena dengan mulut berkomat-kamit membaca mantera kekebalan untuk para pelaku pangaru.  Usai membaca mantera, punggawa kemudian mulai memasang kuda-kuda dan mencabut badik, sambil menantikan lawan  memasuki arena atraksi pangaru sebagai simbol permainan awal telah dimulai.

Usai dibuka oleh sang punggawa, enam orang pelaku pangaru berpakaian hitam akan ikut memasuki arena permainan, sambil memberikan penghormatan kepada para tamu-tamu undangan dan penonton yang berada di sekitarnya, dibawah iringan musik gendang, rebana, dan gong.

Sejurus kemudian, para pelaku pangaru pun mulai menghunus badik dan mengarahkan tusukan ke arah tubuh lawan mereka masing-masing. Bersamaan dengan mulai dilayangkannya badik ke udara, penonton di sekitar arena akan bersorak-sorai memberikan semangat dan up lose kepada para pelaku pangaru. Bahkan, tidak jarang pula, penonton akan ikut melompat memasuki arena
permainan, dengan badik terhunus di tangan.

Meski demikian,  penonton yang diperkenankan memasuki arena atraksi tetap dibatasi, hanya untuk putra Desa Sambali yang sudah memiliki pengalaman menjadi pelaku pangaru, dengan bekal ilmu kekebalan.

Mengingat, tidak sedikit pelaku pangaru yang terkadang harus menderita luka sabetan benda tajam, atau bahkan sampai meninggal dunia, disebabkan karena minimnya ilmu kekebalan tubuh yang mereka miliki.

Share


Sulawesi-Selatan, 2011-11-05 : 16:26:11
Salam Hormat
Fadly Sang Jurnalis

Fadly Sang Jurnalis mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-03 12:12:28. Fadly Sang Jurnalis dilahirkan di Bulukumba mempunyai motto MERAH PUTIH JIWA RAGA KU
Berita : 85 Karya
Puisi : 8 Karya
Laporan : 2 Karya
Cerita Bersambung : 4 Karya
Total : 99 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Fadly Sang Jurnalis


Isi Komentar Keanekaragaman Budaya Pulau Bonerate 2831
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya Keanekaragaman Budaya Pulau Bonerate 2831 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Kehidupan ini tidak seindah yang kamu bayangkan, tetapi tidak juga seburuk yang kamu pikirkan
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti