seiring kelambu do'a tercipta,
tertaut perkakas lumpang sahaja.
tenggelamlah satu sukma,
menyatu biduk ruh yang ada.
melumas,
menyapu satu titik ironi malakut.
ketika kumbang bernaung ,
menghadap sang maha cinta.
temaram pun berlanjut,
bercadar cendana meluluh lungguh.
pada sebidak harapan hati,
ketika duduk bersila dan hanyut.
cintapun bertasbih,
dengan harapan berkembang selumrah hakikatnya.
harmonipun melembutkan segala cara,
saat berlinang,
geliat raga seperti gundik nyalar dipesisir langit.
gemuruh berdesir,
menyeyat beringin malam pada maglihai.
saut ini terlihat nyata,
melantun simfoni sebuah cerita.
tentang dingin yang mengigil.
tentang kristal,
yang berlarut menguatkan iman.
biduk pun berlayar,
berjuang hampa seraya meraba ruga.
andai,,,
andai cakrawala tak sepanjang semesta langit berlapis.
mungkin bahana,
semudah rindu yang terluluhkan harapan khalbu.
dan..,memang.
maglihai adalah panutan,
sebagai pasal padang rumput hijau yang begitu megah.
cantik ,
sejuk ,
berjuta keindahan terdapat didalamnya.
seperti,
penalaran curahan hati yang begitu dalam.
~pangerancinta~2011