ketika tampilan cahaya terlihat mendung,
terpeluklah rangkaian semesta
dari mata hatimu dlam kenangan,
hingga satu titik senyum
tak kan pupus di telan oleh waktu,
melekat abadi di tubuh ini.
tlah kutangkap curahan rindu cahaya purnama.
membahas satu senyuman,
meluluh lantahkan nadir berukir.
jejakpun tiada lelah kau lagukan syair,
hingga detik kaki usia menjadi saksi tentang kita.
terlukislah senandung rindu,
dmana lampion menjadi kedipan cahaya matamu.
anggun tertulis,
sebijak pasir yg hanyut berdesir.
sepertinya kamu lihat hatikuh.
dibalik rintik inipun,
ku memandangmu
sebagai sebuah bintang sdang bersinar.
sepertinya kamu lihat hatikuh.
asmara lentik yg tersusun rapi,
seperti jemarimu yg hanguskan kobaran api ini.
jangan terlantarkan akuu...??
pujangga menyahut jeritan itu.
inginnya rindu ini bertepi.
merapat kini diselipan sahutan manja.
kau senyum,aku pun ada...:)
pembuka nafas rindu,
menggulma serpihan wujud tarian hati,
di saat desah menjawab ngilu,
aku rindu,
jemari hati yg kau beri.
~pangerancinta~2011