~EPISODE KESAN PERTAMA~
"Tidaklah juita hati, aku takkan meninggalkan mu,
rugi kurasa , kutinggalkan gadis secantik kamu,
walaupun engkau sejutek macan yang siap menerkamku".
Rianpun berkata semerdu burung yang sedang menyiulkan keindahan suaranya, pelan dan pasti.
"Hemmmmmm,lagi-lagi cowok jelek mencoba gombal didepanku" jawab shinta teramat ketus.
"ya sudah kalau begitu, kamu telepon taxi aja, jika enggan bersamaku".
"Huhh, dasar cewek belagu".
Rian pun membalas ketusnya, sambil berlangkah pura-pura meninggalkan si gadis itu.
"Heh,tunggu dulu,kamu mau kemana ?".
"Ih, Tega amat si, sombongnya".
"Aku, ikut !".
Si gadis itu langsug berlari dan memegang lengan kanannya si Rian.
"Hayo naik ! senja semakin tenggelam, dan malam kan tiba".
"pegangan yang kuat, aku harus menancap gas sekuat-kuatnya,
jangan sampai kita kemalaman di gunung ini,hih ngeri !".
"Konon katanya,digunung ini banyak orang meninggal gak jelas".
"ih kamu Rian, membuatku merinding, ih ?".
"Duh mobilku ditinggal donk,hiks !".
"Pegangan yang kuat, anggap aja kita sudah berkenalan lama,
trus kamu peluk aku Shinta,hehe !".
Rian pun menancap Gas motornya menembus kabut-kabut tipis melewati jalan-jalan berliku,
shinta si gadis jutek tak sempat lagi bertanya-tanya, karena dia ketakutan dalam perjalanan itu,
disamping Shinta kedinginan, karena tak mengenakan jaket tebal seperti yang dipakai Rian.
Hari mulai larut, Sang Arjuna bersama gadis cantik belum tiba ditepi jalan besar, sedangkan
gerimis di kaki gunung itu sudah mulai mewarnai dengan buliran kecil berjatuhan. sekitar 45 menit
dalam perjalanan,sampai lah di kaki gunung,sebuah perkampungan kecil dimana rumah-rumah penduduk
rapat sekali tanpa jedah halaman taman atau sedikit lahan serta pagar dipinggir-pinggir bangunan pondoknya.
Rian pun tak ingat sama sekali, bahwasanya yang di boncengnya, sudah mengigil beku menahan dingin
dari puncak sampai ke kaki gunung,terlihat jua baju yang dikenakannya basah-basah kecil,namun menusuk kulit-kulitnya.
masih saja menancap gas dengan cueknya, tanpa rasa perhatian pada gadis yang diboncengnya.
satu jam telah berlalu, sampailah dipinggir tepian jalan-jalan raya.
lalu berhenti seketika dipinggir jalan dekat warung kecil, Rian pun bertanya kembali kepada Shanti.
dia berbalik , lalu ? mengucap ampun karena baru sadar ,setelah melihat si gadis jutek itu,
basah kuyup sembari menahan gigil, terlihat bibir yang beku dan paras wajah teramat pucat.
"Astagfirulloh",sahut Rian yang terkaget-kaget seketika.
"Maaf aku gak ingat Shin, sampai-sampai kamu kuyup begini".
Rian langsung mengambil sehelai handuk di tasnya,kemudian melepaskan jaket tebal yang dia kenakan.
"pakai ini Shin, lekas !".sembari menyodorkan handuk dan Jaket yang dia lepas.
"Ih gerah bener ni cowok,dari tadi atuh akang".Shinta pun menyahut.
"kagak niat banget sih,udah ngelihat kuyup baru dikasih pinjam !".
"Cukup deh sampai disini perkenalan kita".
"Maaf deh tuan Putri, nanti aku antar sampai rumah. sekalian nebus dosa ku".
Jawab Rian yang mendayu tersadar akan kesalahannya.
TO BE CONTINUE
~EPISODE KESAN PERTAMA~
~PangeranCinta~2012