pada pagi mataku menatap,
serat galur memihak lembut,
asa terkayuh terdayung semangat,
bersama guyur hujan beringsut,
serpihan harap tertampung putaran,
panas surya yang menjadi ujinya,
kalung mewah harusnya tergantung,
bukan bergantung distiap kalang penunjang.
pada tulus terkais kaldu nan nikmat,
singsingkan lengan purbajati berkala,
kelak nestapa terbalik berganti mutiara.
sayang,
takaranku,
bak rumpun jarum mengkacip waktu.
hanya punya satu penyangga,
cita kembang, ketenangan jiwa.
itu yang ku haraf,
sebagai kaligrafi indah dalam hatikuh.
sayang,
pelita putih menjelma mawar,
ku haturkan hanya untukmu.
romantis bukan ?
mengenal kapas yg putih seperti mengenalmu,
ringan untuk ku pikul,
mengenal intan yg bening seperti mengenalmu,
indah untuk di tatap,
jingga tak sempat ku raba baik,
senja ini mungkin selewat,
terundang bijak dengan rindumu.
dan aku, hanya membawa,
sebingkis bingkaian aksara,
yang ku megahkan ke dalam dingding hatimu.
agar engkau mengenal rindu,
seperti tepung yang mudah menjadi bubuk.
hilang ataupun ada,
cepat pudar kembalikan senyumku.
~pangerancinta~2012