kau lihat ini?
betapa ranting ini rapuh digenggaman
ketika tutur mu meremukkan semangat
ketika bibir manis mu menghempaskan keangkuhan
seketika lembah berapi
kau ciptakan di laluan cita-cita yang ku dekap
anggapmu
hanya serpihan cinta yang kau
sandang
hanya kehancuran malam yang tereja
tak kau lihat gerhana disana menyulap siang
terpontang panting mencari bias dalam pekatnya gulita
tikaman dan rajahan kian tertancap
sememangnya dulu tak kau elus rindu
ini
tak mungkin sembilu itu ada di
tengah sedu
sebab kau tahu besarnya purnama
harapan yang menjelma
dalam sedan yang kini tertahan