Improving Quality Of Life

Visitor 14.966

Hits 344

Online 3

KATALOG KARYA
2012.3866 - 63.NAT
Filsafat - Keimanan © 2012-07-04 : 09:56:28 (4286 hari -04:09:36 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » LETAK KEBAIKAN ± Filsafat - Keimanan © Nata. Posted : 2012-07-04 : 09:56:28 (4286 hari -04:09:36 lalu) HITS : 1443 lyrict-lagu-pilihan-lama Gita Cinta Nafa Urbach (307443) kumpulan puisi mutiarasukma9
RESENSI : Tetapi kebaikan itu hendaknya dilakukan dengan tekad yang teguh, yang didalamnya terdapat keistiqomah an. Jadi lakukanlah kebaikan sesuai dengan kemampuan dan teruslah melangkah maju di dalamnya. Lakukanlah dengan dawam dan istiqamah.
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf:200).

Suatu ketika seorang sahabat mengekspresikan kejengkelannya dengan memaki setan saat hewan tunggangan Rasulullah tersandung. “Terkutuk setan”. Rasulullah yang kebetulan mendengarnya menasihati, “Jangan berkata “Terkutuk setan”, karena jika kamu berkata seperti itu, setan menjadi arogan dan berkata: Dengan kekuatanku akan kubuat ia jatuh. Ketika kau berkata, “Bismillah”, setan akan menjadi sekecil lalat”. (HR Ahmad).

“Setan itu mengalir dalam tubuh anak Adam pada saluran darah.” HR. Bukhari Muslim. Tak satupun kita luput dari gangguan setan. Sesuai dengan namanya, shatana atau sesuatu yang jauh, setan senantiasa menggoda kita dari tempat yang jauh (tak terlihat) dan mengajak kita menjauh dari kebaikan. Setan telah bersumpah untuk terus menerus menggoda dan menganggu anak cucu Adam hingga akhir jaman. Rasulullah mengajarkan bahwa menghadapi mahluk yang sombong, tidaklah dengan cacian dan makian, tetapi dengan menyebut nama Allah. Di dalam ibadah haji pun kita diberi kesempatan untuk mengekspresikan kemarahan dan permusuhan kita terhadap iblis dalam ritual melempar jumrah. Dengan kerikil sebesar biji jagung yang telah disiapkan sebelumnya, kita melemparinya sambil tetap mengingat dan menyebut nama Allah Zat Yang Maha Besar “Bismillahi Allahu Akbar”.

Indahnya Islam, mencaci maki bukanlah cara yang diajarkan untuk mengekspresikan kemarahan, membalas atau melawan kesombongan. Kalau kita balas dan lawan kesombongan dengan caci maki, lalu apa beda kita dengan mereka?. Mencaci maki pun kadang bagaikan menepuk air didulang terpercik muka sendiri. “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencaci-maki kedua orang tuanya,” Para sahabat bertanya, “Bagaimana seseorang bisa mencaci-maki kedua orang tuanya?”, Maka beliau menjawab: “Dia mencaci-maki ayah orang lain, lalu orang lain itu mencaci maki kembali orang tuanya” (HR Bukhari).
Mencaci maki, apalagi membakar fasilitas umum untuk mengekspresikan kemarahan tanpa kendali bukanlah akhlak yang diajarkan Rasulullah. Alangkah indahnya jika hujatan atau caci maki digantikan dengan cara yang bermartabat seperti telah diajarkan Rasulullah kepada para sahabatnya. Balaslah kesombongan ataupun caci maki dengan melantunkan “Allah Maha Besar Sungguh Maha Besar, Segala Puji hanya bagi Allah Pujian yang amat banyak, Tiada Tuhan Selain Allah Yang Maha Esa, Tiada Sekutu bagi-Nya.

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi setiap nabi musuh, yaitu setan-setan dari kalangan manusia dan jin. Sebagian mereka mengilhamkan kepada sebagian lain kata-kata manis untuk menipu.” Abu dzar berkata, “ Aku pernah datang menjumpai Nabi yang ketika itu sedang berada didalam masjid, lalu beliau mengatakan, ‘ Hai Abu dzar, apakah kamu sudah shalat?’ Aku jawab, ‘Belum.’ Nabi mengatakan, ‘berdirilah dan shalatlah.’ Maka, akupun berdiri dan shalat. Setelah itu akupun duduk. Lalu beliau bersabda, ‘Hai, Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan jin dan manusia.’ Aku bertanya, ‘ Ya Rasulullah, apakah dikalangan manusia juga ada setannya?’ Rasulullah menjawab, Benar.” HR. Ahmad.

Boleh jadi kita memang melakukan salat baik yang fardhu maupun yang sunah secara terus menerus baik malam maupun siang, tetapi beberapa hari kemudian kita tinggalkan shalat sama sekali. Dari itu jelas bahwa kita melakukan salatnya bukanlah merupakan indikator meningkatnya kondisi hati kita, sebab jika demi untuk Allah kita melakukan salat maka kita tidak akan meninggalkannya. Itu merupakan sebuah penyakit hati sebagaimana adanya penyakit banyak makan dan banyak tidur. Jadi kebaikan itu bukanlah kebaikan yang dilakukan untuk beberapa waktu sampai kelewat batas lalu kita tinggalkan. Tetapi kebaikan itu hendaknya dilakukan dengan tekad yang teguh, yang didalamnya terdapat keistiqomah an. Jadi lakukanlah kebaikan sesuai dengan kemampuan dan teruslah melangkah maju di dalamnya. Lakukanlah dengan dawam dan istiqamah.

Hati ini bilamana berdzikir kepada Allah maka setan akan mengecil bagai seekor lalat dan setanpun akan kalah. Namun bila hati ini jauh dari berdzikir, maka setan akan menjadi besar dan menang. Berdzikir kepada Allah bisa dengan berbagai bentuk dan bisa dilakukan kapan saja. Misalnya, dengan melakukan shalat, menyebut asma Allah, membaca al-Quran dan ibadah-ibadah lainnya. Karena pada intinya, ibadah adalah dzikir kepada Allah.Dengan tekunnya kita beribadah, itu sudah menunjukkan kedekatan kita kepada Allah dan kecilnya pengaruh setan pada hati kita. Karena setan tidak mungkin rela jika kita manusia banyak mengingat-Nya.
Apabila pengaruh Allah kuat pada diri kita, setiap kata dan tindakan kita takkan jauh dari ajaran-ajaran-Nya. Mata kita yang mengingat Allah adalah mata yang senantiasa melihat kebesaran-Nya dan menjauhi segala pemandangan yang diharamkan-Nya. Lisan yang mengingat Allah adalah lisan yang rajin menyebut asma-Nya, membaca ayat-ayat-Nya, dan terjaga dari perkataan yang sia-sia. Begitupun dengan anggota tubuh yang lain, semua tunduk pada aturan Allah.
Jadikan setiap aktivitas kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ingatlah Allah dikala senang, niscaya Allah akan mengingatmu dikala susah.

Seorang ulama bernama Abu Said al-Kharraz adalah seorang tukang pintal. Setiap kali memintal, dia berdzikir menyebut asma-Nya. Tak ada yang luput dari dzikrullah sekalipun sedang bekerja. Sebelum dan sesudah tidur, ingatlah Allah! Ketika ada waktu luang, ingatlah Allah! Dikala kamu sedang naik kendaraan, ingatlah Allah! Ingatlah Allah di mana kita berada, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring.
Jika kita seorang petani berdzikir setiap kali mencangkul dan membajak sawah; jika seorang ilmuwan berdzikir saat melakukan penelitian; jika seorang pelajar/mahasiswa berdzikir sebelum, saat dan sesudah belajar, tentu hati ini akan merasakan kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan . Allah akan mengarahkan kita pada jalan keselamatan (ihdinash shirothol mustaqim). Allah akan mengingat kita di saat kita banyak mengingat-Nya d. Mengapa tidak? Sedangkan Dia Maha Melihat lagi Maha Mendengar.
Disisa umur yg dianugerahkan-Nya jangan lelah jalani hidup ini utk mengabdi kepada Allah dalam bentuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin sebagai bentuk kongkret dari perwujudan kehidupan yg baik di dunia dan ini pula yg akan menjadi bekal bagi kita dalam menjalani kehidupannya di akhirat kelak. Jadikan setan hanya sebesar lalat dengan senantiasa membasahi hati, lisan dan perbuatan kita dengan zikirullah.

Share


Sumatra, 2012-07-04 : 09:56:28
Salam Hormat
Nata Heriadi

Nata Heriadi mulai gabung sejak tepatnya Rabu, 2012-03-28 07:41:31. Nata Heriadi mempunyai motto
Filsafat : 31 Karya
Surat dari Hati : 1 Karya
Opini : 1 Karya
Resensi : 1 Karya
Total : 34 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Nata Heriadi


Isi Komentar LETAK KEBAIKAN 3866
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya LETAK KEBAIKAN 3866 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Kemarin tinggal sejarah. Esok hanya sebuah fatamorgana. Hari ini adalah nyata.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti