Improving Quality Of Life

Visitor 15.923

Hits 301

Online 3

KATALOG KARYA
2013.4355 - 63.NAT
Filsafat - Keimanan © 2013-08-23 : 12:48:32 (3897 hari -01:12:07 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » KECINTAAN TANPA SYARAT ± Filsafat - Keimanan © Nata. Posted : 2013-08-23 : 12:48:32 (3897 hari -01:12:07 lalu) HITS : 1586 lyrict-lagu-pilihan-lama () Editor
RESENSI : Disisa umur yg dianuerahkan-Nya jangan kita pernah lelah untuk terus menerus secara TULUS BERBUAT KEBAIKAN MEMBANTU SESAMA dalam hidup ini. InsyaAllah terbuka jalan merengkuh keridhaan-Nya.
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Berbaktilah kepada kedua orangtua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang kehabisan bekal, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Kami telah menyediakan orang-orang kafir seperti itu, siksa yang menghinakan." (QS An Nisaa: 36-37)
Seluruh langit terlalu kecil untuk meliputi-Ku, tetapi hanya hati hamba-Ku yang dapat meliputi-Ku. Aku tidak makan dan minum, tetapi menghormati hamba-Ku berarti menghormati Aku. Melayani mereka berarti melayani Aku."

Menolong Harus Tulus___ Saat ini kita berbagi dengan sesama adalah hal yang langka, kita tak mau peduli bahwa membahagiakan sesama adalah bagian dari shadaqah. "shadaqa", yang berarti benar sejati atau tulus. Artinya kita yang bersedekah adalah hamba-Nya yang imannya tulus. Padahal sedekah tidak selalu berbentuk harta atau uang. "Termasuk sedekah adalah kita tersenyum ketika berjumpa dengan saudara kita, atau kita singkirkan duri dari jalanan.

Jelas saja kita tak mungkin memiliki rasa empati karena semua perbuatan kita berangkat dari pamrih. Padahal untuk bisa menolong orang lain dengan tulus, kita memerlukan kecintaan tanpa syarat (unconditional love) kepada sesama. Cinta inilah yang dimasukkan sebagai fitrah dalam hati kita. Cinta ini adalah seperseratus dari Rahmat Allah yang dijatuhkan Tuhan di Bumi.

Kaum Bani Israil satu kali mendatangi Musa, "Wahai Musa, kami ingin mengundang Tuhan untuk menghadiri jamuan makan kami. Bicaralah kepada Tuhan supaya Dia berkenan menerima undangan kami."
Dengan marah Musa menjawab, "Tidakkah kamu tahu bahwa Tuhan tidak memerlukan makanan?" Tetapi, ketika Musa menaiki bukit Sinai, Tuhan berkata kepadanya, "Kenapa tidak engkau sampaikan kepada-Ku undangan itu? Hamba-hamba-Ku telah mengundang Aku. Katakan kepada mereka, Aku akan datang pada pesta mereka Jumat petang."

Musa menyampaikan sabda Tuhan itu kepada umatnya. Berhari-hari mereka sibuk mempersiapkan pesta itu. Pada Jumat sore, seorang tua tiba dalam keadaan lelah dari perjalanan jauh. "Saya lapar sekali," katanya kepada Musa. "Berilah aku makanan." Musa berkata, "Sabarlah, Tuhan Rabbul Alamiin akan datang. Ambillah ember ini dan bawalah air ke sini. Kamu juga harus memberikan bantuan." Orang tua itu membawa air dan sekali lagi meminta makanan. Tapi tak seorang pun memberikan makanan, karena mereka disibukkan menanti Tuhan datang. Hari makin larut, dan akhirnya orang-orang mulai mengecam Musa yang mereka anggap telah memperdayakan mereka.

Musa menaiki bukit Sinai dan berkata, "Tuhanku, saya sudah dipermalukan di hadapan setiap orang karena Engkau tidak datang seperti yang Engkau janjikan." Tuhan menjawab, "Aku sudah datang. Aku telah menemui kamu langsung, bahkan ketika Aku bicara kepadamu bahwa Aku lapar, kau menyuruh Aku mengambil air. Sekali lagi Aku minta, dan sekali lagi engkau menyuruh-Ku pergi. Baik kamu maupun umatmu tidak ada yang menyambut-Ku dengan penghormatan."

"Tuhanku, seorang tua memang pernah datang dan meminta makanan, tapi ia hanyalah manusia biasa," kata Musa. "Aku bersama hamba-Ku itu. Sekiranya kamu memuliakan dia, kamu memuliakan Aku juga. Berkhidmat kepadanya berarti berkhidmat kepada-Ku. Seluruh langit terlalu kecil untuk meliputi-Ku, tetapi hanya hati hamba-Ku yang dapat meliputi-Ku. Aku tidak makan dan minum, tetapi menghormati hamba-Ku berarti menghormati Aku. Melayani mereka berarti melayani Aku."

Kita juga menutup telinga kita takkala mengetahui bahwa berbuat baik kepada sesama bukanlah kewajiban sekelompok orang, namun kita setiap Muslim apa pun jenis kelamin, usia, dan status sosialnya berkewajiban memperlakukan semua orang dengan baik. Ada satu kisah hikmah yang dapat menjadi rujukan bagi kita. Alkisah, bertahun-tahun yang lalu, seorang ibu dari salah seorang sultan dari Khilafah Utsmaniyah membaktikan hidupnya untuk kegiatan amal saleh. Ia membangun masjid, rumah sakit besar, dan sumur-sumur umum untuk daerah permukiman yang tidak punya air di Istanbul, Turki. Pada suatu hari, ia mengawasi pembangunan rumah sakit yang dibiayai sepenuhnya dari kekayaannya. Ia melihat ada semut kecil jatuh pada adukan beton yang masih basah. Ia memungut semut itu dan menempatkannya pada tanah yang kering.

Tidak lama setelah itu, ia meninggal dunia. Kepada banyak kawannya, ia muncul dalam mimpi mereka. Ia tampak bersinar bahagia dan cantik. Kawan-kawannya bertanya, apakah ia masuk ke surga karena sedekah-sedekah yang dilakukannya ketika masih hidup? Ia menjawab, "Saya tidak masuk surga karena semua sumbangan yang sudah aku berikan. Saya masuk surga karena seekor semut."

Kecintaan tanpa syarat adalah bersikap tulus kepada semua makhluk dengan berbuat baik dan cinta terhadap mereka, dan ihlas untuk membantu sesama. Karena tidak sempurna keimanan seseorang sebelum mencintai sesama, sebagaimana mencintai diri sendiri. Setiap shalat kita tutup dengan salam ke kanan dan ke kiri, artinya orang yang sebelah kanan kita sampai ke kutub selatan kita do’akan, demikian pula orang yang berada di samping kiri kita. Jabir bin Abdullah pernah membayar seekor kuda yang ditawarkan 300 dirham, ia bayar 800 dirham. Menurut ilmu ekonomi modern, Jabir dikatakan sebagai orang bodoh. Ketika ditanya, kenapa anda demikian? Jawab Jabir : “Aku berjanji setia kepada Rasul untuk bersikap tulus kepada setiap orang muslim”. Jadi Jabir tidak mau bersenang-senang di atas penderitaan orang lain, dia tidak mau mengambil keuntungan di atas kebodohan orang lain. Karena si penjual kuda tidak tahu harga pasar kuda sebenarnyal. Sehingga kuda yang harganya 800 ditawarkan 300.

Sesungguhnya orang-orang yang telah menyatakan bahwa Rabb kami adalah Allah, kemudian dia bersikap istiqamah, konsisten, maka malaikat akan turun kepada mereka sambil berbisik, “Janganlah takut, janganlah berduka cita, dan bergembiralah dengan surga yang telah persiapkan oleh Allah”.

Dia mengajari kita RUKU’dan SUJUD mendekati Nya dan meminta kita MENGISI RONGGA JIWA, RUANG PERASAAN DAN PIKIRAN, SERTA KAMAR HATI KITA dengan membaca AYAT AYAT NYA, mengangungkan asma dan sifat Nya,agar kita selalu mendapatkan aliran cinta yg akan menghantarkan kita pada ketulusan, sehingga kita memiliki semangat, kegairahan, kelembutan, ketenangan dan kedamaian hidup serta kekuatan dari Nya. Ya Rabb anugrahkanlah kami keberkahan umur yg dibingkai oleh pigura cinta dan rindu untuk selalu berbakti dan dekat dengan Mu.
Disisa umur yg dianuerahkan-Nya jangan kita pernah lelah untuk terus menerus secara TULUS BERBUAT KEBAIKAN MEMBANTU SESAMA dalam hidup ini. InsyaAllah terbuka jalan merengkuh keridhaan-Nya.
Wallahu 'alam.

Share


Sumatra, 2013-08-23 : 12:48:32
Salam Hormat
Nata Heriadi

Nata Heriadi mulai gabung sejak tepatnya Rabu, 2012-03-28 07:41:31. Nata Heriadi mempunyai motto
Filsafat : 31 Karya
Surat dari Hati : 1 Karya
Opini : 1 Karya
Resensi : 1 Karya
Total : 34 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Nata Heriadi


Isi Komentar KECINTAAN TANPA SYARAT 4355
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya KECINTAAN TANPA SYARAT 4355 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Jika kita enggan mengerjakan yang kecil bagaimana mungkin bisa menjadi besar?
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti