Dunia terus berubah dan akan terus berubah sampai akhirnya kembali tiada. Dalam proses perubahan yang begitu pesat dan semakin maju menuntut banyak hal untuk melakukan sesuatu yang lebih.
Pola fikir relativisme-positivisme yang telah mengantarkan pada efektifitas saja sudah tidak lagi mencukupi untuk melakukan sesuatu saat ini dengan bukti-bukti bahwa dekade ini telah lahir kesadaran baru umat manusia yang saya sebut "panggilan manusia".
Sudah barang tentu kesadaran ini hanya dapat disikapi oleh orang-orang yang berjiwa besar ,kesatria, dan pemimpin-pemimpin berjiwa besar karena jika tidak maka kesadaran ini akan menjadi tembok pemisah antara kelompok yang berpesta pora dalam kemajuan technologi dan kelompok rintihan sakit hati karena memandang merosotnya nilai-nilai moral dan hilangnya instingtif manusiawi. Tembok pemisah ini akan menjadi pemicu perseteruan antara dua kelompok yang pada gilirannya akan menyebabkan kehancuran pada kehidupan itu sendiri karena tembok itu adalahj titik balik kesadaran manusia.
Panggilan manusia sesungguhnya adalah panggilan jiwa manusia yang bersumber dari hati nurani untuk mulai memperhatikan kebutuhan orang-orang disekitar kita, sehingga apa yang diperbuat dapat mengilhami orang lain untuk menemukan panggilan manusianya.
Ada empat kekuatan yang akan mendukung dan mendapingi panggilan ini dalam mengilhami orang lain dari setiap perbuatan, yaitu kecerdasan fisik, kecerdasan mental, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual. Dimana kecerdasan spiritual akan memimpin kecerdasan fisik, kecerdasan mental, dan kecerdasan emosi.
Keempat kekuatan ini akan membawa hidup untuk berlaku pada anutan, perintis jalan, penyelaras, dan pemberdaya.
Anutan merupakan sikap pemimpin yang menjadi anutan untuk orang-orang yang dipimpinnya, perintis jalan merupakan langkah yang akan membuka jalan bagi orang lain dalam mengembangkan potensi dirinya, penyelaras akan mengarahkan setiap perbuatan pada visi dan misi sesuai dengan hakikatnya, sedangkan pemberdaya akan memberikan semangat dan membantu orang lain untuk mencapai dan memaksimalkan potensi dirinya.
Panggilan manusia yang indah ini akhirnya berada pada setiap ujung jari hati pemimpin dan karena setiap diri adalah pemimpin maka mulailah dari diri sendiri.