|
Pagi setelah subuh, aku keluar dengan sepeda motor.menuju Supermarket yang biasanya buka selama 24 jam untuk satu galon air minum yang sudah kosong Udara masih terasa dingin, tetapi kehangatan kehidupan sudah terasa disepanjang jalan. Tukang Ojeg mangkal dipertigaan dengan kepulan asap rokoknya, sementara dering roda-roda beca tak kalah melengkapi kehangat pagi hari. Jalan utamapun sudah terasa mulai padat tertutama angkutan umum yang berseliweran tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan umum lainnya. Berhenti tanpa memperhatikan rambu-rambu, teriakan-teriakan sahut menyahut berebut penumpang disepanjang jalan. Aku berhenti sejenak, mencoba untuk mengerti. Lalu, aku meneruskan tujuanku. Sayang, Supermarket yang biasa 24 jam pagi ini tutup. Tak ada pertanyaan dalam hati. Aku kembali. Tapi, Galon Air Minum-ku harus penuh. Maka, aku mulai menelusuri jalan-jalan di pagi hari sambil mencoba mendapatkan satu cerita hidup dan bukti bahwa aku pernah ada di sini, di muka bumi sebelum akhirnya aku kembali pergi dan tak ada lagi. Di satu sudut jalan. Terpencil dari kerumunan keramaian. Kios berukuran 2 X 1.5 meter. Lampunya masih terang dan terbuka. Di depannya terdapat beberapa GALON Air Minum dengan salah satunya Merek Air Minum yang aku butuhkan. Bukan merk mainded, tapi lebih pada penyesuain Merek Galon Air Minum yang Sama. Aku berhenti tepat dipinggir KIOS yang berada tepat di atas TROTOAR. Lalu, aku mencari penjualnya. Cukup lama aku memanggil-manggilnya akhirnya seorang lelaki tua berdiri dari balik pintu. Ketika penjual melihat Galon Air Minumku ia-pun langsung mengerti dan mempersiapkan TISUE dan membersihkan Galon Air Minum dagangannya yang dipenuhi butir-butir debu karena dijajakan dalam ruang terbuka. Hampir berkernyit keningku, lalu kucoba memahami bahwa debu tidak mungkin merasuk kedalam ISI GALON karena tertutup SEGEL yang rapih. Setelah aku membayar dengan harga yang jauh lebih mahal namun aku mengerti dan memahami, aku tak mampu menahan gelitik hati untuk sekedar bertanya dan memberi jawab atas hatiku. Akhirnya, anganku melayang pada masa-masa dimana aku sebagai Pemuda Utusan suatu daerah untuk Temu Nasional di Rejang Lebong Bengkulu pada waktu itu. Aku teringat permintaanku waktu itu yang ditanggapi langsung oleh sosok seorang menteri . "AKU MEMERLUKAN IKLIM YAG BAIK..! Karena, sebaik apapun BENIH di NEGERI ini tanpa dukungan IKLIM yang baik, hanya akan menjadi BELUKAR yang dapat saja mengganggu JALANNYA suatu PEMBANGUNAN dikemudian hari". Demikianlah pada akhirnya sedikit terpahami dan bukti bahwa sesungguhnya apa yang ada di depan mata karena semata-mata IKLIM PEMBANGUNAN belum seperti apa yang diharapkan. IKLIM masih bergulir pada kepentingan KELOMPOK DAN GOLONGAN. IKLIM masih berjabat tangan demi suatu kepentingan. Dan, HUKUM RIMBA dalam meraih IKLIM yang BAIK dilandasi dengan mematangkan DALIL PEMBENARAN - Hidup ini bersaing. Dunia ini panggung sandiwara. You bisa berperan sebagai AKTOR terbaik atau TIDAK..!
Jawa, 2011-09-14 : 07:08:03 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar WARUNG KECIL DIPINGGIR TROTOAR 2301
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya WARUNG KECIL DIPINGGIR TROTOAR 2301 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Hidup ini bagaikan cuaca, dapat diramal, tetapi sering mendapatkan hasil yang tak terduga
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|