by Ni Queen
Saya terpaku melihat istriku terbujur kaku dihadapanku.
Puas.
Saya mencintai istri saya.
Dia wanita yang sempurna.
Saya yang menyempurnakannya. Hari ini.
Setahun lalu saya meminangnya.
Baik-baik.
Tanpa proses pacaran.
Yang memang tak ada dalam kamus kehidupanku dan kehidupannya.
Prinsip saya dan dia yang kebetulan sama.
Tapi bukan berarti saya tidak mengenalnya.
Dia kawan kuliah saya.
Dia muslimah.
Benar-benar komit dengan ajaran agama.
Jilbab menutupnya, anggun.
Sopan.
Jelita.
Lembut hatinya.
Suaranya mengagumkan setiap kali mengaji.
Sujud-sujudnya menggetarkan nuraniku.
Berbakti kepadaku.
Tak pernah lupa mengingatkan di sepertiga malam.
Pintar memasak.
Selalu tersungging senyum untukku.
Sungguh, sempurna.
Begitulah aku mengenalnya.
Dan aku ingin selalu begitu.
Aku ingin menjadikannya bidadari surga.
Setelah dia melahirkan anugrah cinta kami yg pertama sehari yg lalu.
Ketika sujudnya masih khusyuk.
Ketika hatinya masih sempurna bersandar padaku,
sang suami yang sah.
Sebelum aku melihatnya seperti istri-istri biasa.
Aku tak mau dia berzina sedikitpun!
Tetap bening hatinya.
Jadi aku membunuhnya.
source : ngerumpi.com/baca/2011/09/14/saya-mencintai-istri-saya.html