Jangan bosan dengan pagi. Jangan jenuh menyambut pagi. Karena pagi
tak pernah bosan menyapa kita. Pagi tak pernah jenuh memberikan spirit, semangat mengawali hari, teman..
Orang-orang yang bangun pagi hari mengetahui benar manfaat pagi. Ya, pagi bagi mereka adalah inspirasi.
Pagi merupakan spirit mengarungi kehidupan. Semangat pagi mereka
menciptakan keberanian. Tentu saja ada pertaruhan. Tetapi mereka
mengerti bahwa apa yang ia pertaruhkan adalah keputusan yang sangat
berhubungan dengan keyakinan. Maka tidak ada penyesalan di sini. Ia
sadar bahwa keputusannya untuk segera menyambut hidayah-Nya, misalnya, adalah keputusan yang sangat berani, yang ia sendiri telah menghitung resikonya.
Dengan keberaniannya ia memutuskan pilihan, memilih jalan kebenaran. Seperti para perempuan yang memutuskan untuk menutup aurat,
berkerudung dengan santun, menjaga kehormatan badannya, seketika pada
kali pertama kesadaran itu datang. Tentu berbeda dengan mereka yang
masih mencoba berpikir-pikir, menunda-nunda, mencoba memberi ruang
dialog pada batinnya, apa ia akan berubah atau mencoba berdamai dengan
mengatakan saya belum dapat hidayah. Mereka masih terus
menimbang-nimbang, apakah dirinya bisa mendapat jodoh atau pekerjaan
kalau ia berkerudung? Padahal kabar kebenaran telah datang kepadanya, ia
hanya ingin menghibur dirinya atas kelambanannya. Padahal kebenaran itu
tidak membutuhkan perdebatan yang rumit. Yang diperlukan adalah
keberanian seperti pagi.
Spirit pagi juga menjelaskan bahwa hidup harus dijalani dengan
ketenangan sikap, kematangan sudut pandang. Tetapi pada saat yang sama,
ia memberi efek yang sangat jauh. Seperti efek bayang-bayang
pagi yang selalu lebih panjang di banding bayang-bayang siang. Bahkan
bayang-bayang sore pun sangat jarang bisa hadir secerah pagi.
Teman, tak ada yang seramah pagi. Dalam heningnya ia menenangkan.
Dalam segarnya ia menggairahkan. Dalam hangatnya ia menggerakkan. Bila
pagi menyapa kita, sambutlah. Lalu jadilah pribadi yang senantiasa punya
spirit, semangat untuk mengarungi kehidupan ini. Demikianlah, salam..
( illustrasi dari www.masterfajar.co.cc )