|
Karawang bukanlah KOTA BESAR sepertihalnya Jakarta atau Bandung. Akan tetapi, untuk saat ini Karawang bukanlah kota dalam jarak tempuh yang jauh dengan fasilitas JALAN TOL JAKARTA - CIKAMPEK. Karawang dikenal sebagai LUMBUNG PADI dan saat ini berdiri aneka INDUSTRI. Telah banyak perubahan PROFIL KARAWANG saat ini dibandingkan beberapa tahun kebelakang. Ketika kami memasuki KOTA KARAWANG setelah melalui JALAN TOL JAKARTA - CIKAMPEK, terasa aroma DAERAH LUMBUNG PADI dimana kami melihat beberapa TRUK BESAR membawa karung-karung yang berisi padi dan keadaan ini kami lihat samapai kami berhenti di JOHAR sebagai target kami. Disisi lain, kami terngiang SAJAK KARAWANG BEKASI CHAIRIL ANWAR yang diposting oleh Bung Untung, maka kami mencoba memahami beberapa syairnya.
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi Demikian bergetar ketika pesan yang sarat dengan MAKNA SUATU SEJARAH, dan pada saat ini kamipun sedang MENITI JALAN SEJARAH. Setelah kegiatan utama selesai di KOTA JOHAR-KARAWANG kami melanjutkan untuk meniti JALAN SEJARAH yang berada + 30 Km dari Johar dan dikenal dengan MAKAM SECH QURO. Lokasi ini cukup terpencil dan sulit menemukan Angkutan Umum walau jalan aspal terbentang lebar disamping itu padatnya pengguna Speda Motor membuat lebih berhati-hati bagi kami dan pengemudi roda empat yang lainnya. Di Makam Syech Quro kami ditempatkan pada ruang menginap khusus wanita sementara Team Laki-Laki diseputar Mesjid yang tidak jauh dari lokasi kami. Setelah malam menjelang, kami menuju MAKAM SEJARAH SYECH QURO yang dipimpin oleh petugas untuk mengirim do'a. Disini pula akhirnya kami mengetahui bahwa ada acara akbar yang akan dilakukan pada setiap Malam Sabtu sehingga kami sepakat untuk kembali bermalam setelah melanjutkan tugas berikutnya yang ditargetkan di Cilamaya. Ketika malam yang dijanjiikan datang, akhirnya kami mulai melihat pengunjung pria wanita, tua muda, dengan berbagai sarana angkutan dari roda empat sampai roda dua Pengunjung ini semakin lama semakin padat hingga menyerupai suatu acara yang sangat AKBAR. DZIKIR sudah mulai bergema dan terus bertambah gemanya ketika malam semakin larut. Sungguh suatu fenomena tersediri pada malam ini, apalagi ketika menjelang jam 00:00 nada lembut Salawat Nabi laksana air yang mengalir kedalam hati dan mengikis karat-karat hati hingga terasa pedih dan perih. Tersadarlah diri bahwa diri ini hanya sebuah TANDU. Tersadarlah diri bahwa diri ini hanya sepasang utuh KERANDA. Pada jam 00:00 WIB adalah acara puncak yang langsung dipimpin oleh seorang IMAM. Semua pengunjung berdiri mengikuti SANG IMAM. Sangat sulit kami gambarkan dengan kata atau kalimat suasana pada acara puncak ini, hanya dari setiap nada, nafas, dan hentakkan DZIKIR telah menunjukkan pada kami akan sebuah HASRAT yang begitu besar dari Pengunjung dalam penyerahan diri atas segala kelemahan diri atas suatu persoalan hidupnya masing-masing. Persoalan-persoalan yang dapat kami tampung dari hasil dialog dengan beberapa pengunjung ada pada semua aspek kehidupan. .
Jl. Ry Magelang, 2011-10-02 : 02:41:46 Salam Hormat Chyntia Nur Cahyanti
Chyntia Nur Cahyanti mulai gabung sejak tepatnya Selasa, 2009-06-09 13:00:09. Chyntia Nur Cahyanti dilahirkan di Solo mempunyai motto Sulit dan Rumit untuk meraih sukses sebelum FOKUS
Berita : 65 Karya Puisi : 11 Karya Opini : 6 Karya Surat dari Hati : 13 Karya Prosa : 1 Karya Filsafat : 2 Karya Surat Cinta : 2 Karya Biografi : 1 Karya Total : 101 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Chyntia Nur Cahyanti
Isi Komentar MUTIARA DARI KARAWANG 2427
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya MUTIARA DARI KARAWANG 2427 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Kehidupan yang disia-siakan tidak pantas dijalani.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|