rentang waktu yang berantai
merumpin sebab hubungan malam,
sepoiii,,,angin melirih agak memimpih,
seperti salam yang ku lerai di pertiga malam
seperti rintihan bumi
yang semakin hari semakin menjadi penopang beban.

tiada fikiran yang mencari satu ulasan nikmat,
dari kisah mata air malam.

cerita bunga,
yang sedang bermekar memirah disana.
aku mendapatkan kabar dari asap,
menjelma hitamnya duri yang sudah berkarat.

aku mengenal kenanga...
yang menjelma selalu dengan tawa bingah...

ketidak dayaan,
mencuri satu hati yang sudah ku genggam...
lihat rona ku,,,
yang kau fikir,
angin ini melibas satu kaum daratan pesisir.

terjepit rona maya,,,
sulaman putri bersahaja,
cecap di balik tirainya.
menghiba dalam ratapan,

terlihat ukiran mu...
distiap puisi cinta yang kau gores.
kau tau...
prelaan derita,
menganting seikat tali di lehernya.
aku menjerit...lantang suara angin.
gigil berjejer maklum dari syair berglayut.

kau dengar...
di balik suara kutilang.
memberikan pesan dalam jarang terbentang.
satu ranting telah patah...
menerpa kalut ditengah kabut yang sangat tipis.

selamat tersenyum,
salam ukhuwah dari tepis batas samudra hatiku tiada berjarak.

~pangerancinta~2011