|
Jalan TOL JAKARTA - CIKAMPEK saat ini memang telah banyak berubah dibandingkan 2 atau 3 Tahun silam. Lebar jalan terus dikembangkan dan dibeberapa tempat dibangun Rest Area-Rest Area yang megah seperti di mall-mall di kota besar Jakarta. Kondisi ini sangat membantu ketenangan dalam berkendaraan serta rasa aman. Sebab, bila tiba-tiba rasa kantuk datang akibat kelelahan mengemudi kita dapat melakukan instirahat disini. Seperti minum KOPI maupun tiduran meskipun hanya di Mushola yang telah disiapkan oleh pengembang.
Namun demikian, bukanlah INDONESIA jika Jalan TOL ini lancar. Artinya kemacetan masih sering terjadi terutama antara TOL BEKASI - CIKARANG.
Pak Anton sebagai Supir Tembakku kali ini kelihatan tenang dan sepertinya menikmati perjalanan. Aku tida tahu, apakah ketenangan ini karena memang dia tenang atau dia harus brbuat tenang dalam menghadapi setiap kemacetan di jalan mengingat sadar siapa dan apa yang dikendarainya. Atau apa mungkin dia sengaja memanfaatkan moment macet ini agar 30 menit perjalanan dapat sampai di Rest Area KM 79 yang diinginkannya.
"Pak Anton, kelihatannya seblah kiri agak lancar tuh Pak...?". Tanyaku menghalau kesunyian.
"Oh ya... Apa dikejar waktu BOS..?". Tanyanya dengan sesekali matanya memandangku via spion.
"Enggak sih... Emmm kenapa panggil BOS sekarang....? Tadi panggil aku Engko...!". Ujarku setengah bercanda.'Tahu tidak arti BOS..?!" Lanjutku.
"Bos itu berasal dari BOS TAURUS yang artinya sapi...". Kataku sebelum dia sempat menjawab.
"ADUH..!" Katanya setengah kaget. "Tapi yang saya maksud ...". Lanjutnya dan berhenti karena aku memotong kalimatnya.
"IYA BOS diindetikkan dengan orang yang punya uang, punya perusahaan, dan banyak lainnya. Tapi Pak Anton ya tidak salah soalnya BOS itu sebutan dari dua tulisan yang berbeda dengan makna yang brbeda tapi dibacanya sama yaitu BOS". Lanjutku
Pak Anton sepeti mendengarkan dengan sungguh-sungguh yang aku sampaikan.
BOS yang pertama di tulis dengan double S ini yang artinya seperti yang sdh saya katakan tadi Pak Anton. Yang kedua BOS ditulis dengan satu S. Lengkapnya BOS TAURUS Ini yang artinya sapi". Jelasku pada pak Anton.
"Nah yang saya maksud adalah BOSS dengan double S". Katanya sambil tersenyum tapi kelihatan agak risih. Lalu dia berkata, "Apa kita istirahat di rest area ini"?.
"Ya Pak Anton mampir aja. Minum kopi dulu biar tdk ngantuk". Sahutku.
Pak Anton mengambl posisi kiri pelan-pelan dan mencari kesempatan diantara deretan tronton-tronton besar.
Pak Anton memarkirkan kendaraan diantara deretan mobil-mobil sejenis. Hatiku berguman, orang ini kelihatannya mampu memposisikan diri pada lingkungannya. emm.... yang seperti ini bukan karena situasi maupun kondisi. Pastilah ini bagian dari kepribadian Pak Anton. Penasaran, aku jadi pengen tahu banayk tentang dia...
"Ada yang harus saya bawa..?". Tanyanya semakin tambah hormat.
"Pak Anton... biasa saja... jangan sungkan kaya begini. Kita ini kan tetangga. Mau dengan siapalagi kita saling bantu". Lanjutku "Kita ngopi dulu yu...?".
Tobe continued
Jawa, 2010-12-17 : 22:02:16 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar FILSAFAT SUPIR TEMBAK (II) 289
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya FILSAFAT SUPIR TEMBAK (II) 289 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Melawan arah angin cocok untuk penerbangan, saya tidak takut puluhan ribu orang yang menghalangi saya, hanya kuatir saya sendirilah yang menyerah.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|