Improving Quality Of Life

Visitor 19.697

Hits 480

Online 1

KATALOG KARYA
2010.300 - 64.MIS
Opini - Inspirasi © 2010-12-22 : 19:22:36 (5087 hari -08:44:08 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » SASTRA ESTETIK YANG SUFISTIK ± Opini - Inspirasi © MIS. Posted : 2010-12-22 : 19:22:36 (5087 hari -08:44:08 lalu) HITS : 2170 lyrict-lagu-pilihan-lama
RESENSI : Keindahanmerupakanbagianungkapanterdalamyangingindiwujudkansebuahkaryasastra,makaiamenjadikankaryasastracukuppentinguntukselaludijadikanpedomanhidup.Keindahandalam
Keindahan merupakan bagian ungkapan terdalam yang ingin diwujudkan sebuah karya sastra, maka ia menjadikan karya sastra cukup penting untuk selalu dijadikan pedoman hidup. Keindahan dalam sastra dapat dijumpai ketika seorang seniman atau penyair mampu menenggelamkan dirinya kepada jiwa perenungan terhadap sesuatu hal yang sedang ditafakurinya.
Sebab, keindahan sastra dapat dimaknai dan dijiwai sekaligus dirasakan ketika seorang penyair atau seniman itu lupa dirinya sendiri, mencapai kefanaan dan hanya mengingat secara terus menerus pada yang sedang dipikirkannya. Ibarat sepasang muda-mudi yang dimabuk cinta, mereka lupa segalanya dan hanya ingat si dia seorang dalam pikiran dan lubuk hati yang terdalamnya.
Dalam tradisi Islam, istilah yang digunakan untuk keindahan estetis diambil dari Alquran dan hadits, yaitu jamal dan husn. Di antara hadits yang mengandung dua istilah itu ialah yang menyatakan keindahan batin bersifat universal dan memperkaya rohani, karena di dalamnya terdapat hikmah dan jalan menuju Tauhid. Sedangkan keindahan zahir (husn) tidak jarang hanya memukau (sihir).
Orang yang tidak berpengetahuan dan tidak memiliki penglihatan batin, sering teperdaya oleh yang tampak indah dalam pandangan mata. Tetapi orang arif dapat menembus ke sebalik keindahan zahir, sehingga dapat melihat yang hakiki (Abdul Hadi W H, 2004).
Karenanya, syair, sajak dan puisi yang mampu memberikan realitas keindahan sesungguhnya akan bisa memberikan warna tersendiri bagi kehidupan manusia dan kemanusiaan. Sufi yang gandrung pada puisi spiritual, menjadikan mereka sosok yang mengikoni dirinya sebagai wakil keindahan di jagad raya. Tak salah kalau dikatakan, sufi yang mewujudkan refleksi keindahannya dalam puisi dan sejenisnya disebut penyair atau seniman estetik sufistik. Disebut sufistik, mereka mampu mengeluarkan sekian imajinasi relijus transedentalnya dalam bentuk kata-kata. Mereka tidak hanya berada dalam masjid, surau dan tempat ibadah lainnya. Disebut estetik sebab mereka juga menampilkan gaya bahasa yang begitu indah dan menawan sehingga membuat puisi itu enak dibaca secara berulang kali. Tidak membawa kebosanan. Justru, menimbulkan ketagihan diri untuk selalu memelototi setiap baris kata dalam puisi tersebut.
Sesungguhnya di situlah puisi, sajak dan sejenisnya bisa berbicara dengan pembacanya. Mereka memberikan pesan moral yang berlatar keagamaan sehingga membawa pelajaran cukup berharga bagi pembaca itu sendiri. Ada perubahan sikap, pikiran dan tindakan dari seorang pembaca. Puisi Amir Hamzah: aduh kekasihku, semua itu tiada guna, hanya satu kutunggu hasrat, merasa dikau dekat rapat, seperti Musa di puncak Thursina, merupakan sekelumit kerisauan dirinya terhadap sebuah realitas hidup.
Dia menganggap dunia yang penuh sesak materialisme dan sejenisnya, sudah membawa kehancuran kemanusiaan sehingga diperlukan satu ruang lain untuk menyelesaikan itu. Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah sebuah keniscayaan. Sebab, di sanalah kita kemudian bisa menata diri, merasakan sekian dosa yang sudah banyak diperbuat dan begitu seterusnya. Kita lalu menyadari dan sadar diri terhadap masalah kita sesungguhnya. Kita kembali kepada Tuhan, menyerahkan segalanya dengan menghilangkan kecurigaan dan seterusnya menjadi jawaban terbaik.
Amir Hamzah menyiratkan keinginan untuk menghidupkan kembali suara Hamzah Fansuri pada abad ke-16 dan Jalaludin Rumi tentang pentingnya kembali kepada Agama. Rumi berbicara tentang hakikat universal manusia. Kalau dirumuskan, maka ada beberapa hal penting yang melatarbelakangi pentingnya estetika dalam sastra.
Pertama, itu akan membawa penyair dan pembaca mencapai keadaan jiwa yang damai kemudian bersatu padu-berjumpa dengan keabadian dari Yang Abadi. Kedua, ekspresi keindahan yang berada dalam sastra membebaskan jiwa dari materialisme. Bagi penyair sebagai pencipta dan pembaca sebagai konsumen, akan bisa tercipta perubahan hidup yang lebih baik, relijus dan begitu seterusnya.
Ketiga, hal itu dapat menghapus segala bentuk tindakan kita yang lebih cenderung mendewakan harta benda, kekuasaan dan jabatan. Di dalam sastra estetis yang sufistik, kita diajari untuk merenungi dan mengartikan sebuah makna hidup sesungguhnya. Hidup itu ada dari ketiadaan dan kembali kepada tiada. Sama halnya dengan manusia: lahir, tumbuh, besar dan kemudian mati. Semuanya itu berada dalam skenario Tuhan.
Keempat, sastra estetik dapat membuka jalan menuju transedensi, memasuki ruang lain yang disebut dunia transedental. Kelima, menyampaikan hikmah hidup, sebuah bentuk kearifan yang memandu kita bersikap takzim terhadap Tuhan, adil pada sesama manusia, lingkungan dan lain seterusnya. Keenam, ungkapan estetik juga dicipta untuk menyampaikan pujian kepada Yang Satu, sebagai medium memusatkan pikiran diri dan kalbu kepada Yang Satu, merenungi kebesaran Nya dan kehadiran rahasia Nya dalam sanubari manusia
Penulis Moh Yamin, Dosen FKIP Unisma dalam LINTAS BERITA

Share


Jawa, 2010-12-22 : 19:22:36
Salam Hormat
MIS Mutiara Sukma

MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya
Resensi : 30 Karya
Opini : 33 Karya
Puisi : 81 Karya
Cerita Pendek : 6 Karya
Sejarah : 2 Karya
Cerita Bersambung : 3 Karya
Laporan : 15 Karya
Prosa : 3 Karya
Biografi : 12 Karya
Wacana : 2 Karya
Filsafat : 48 Karya
Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya
Pantun : 1 Karya
: 4 Karya
Lyrict : 1 Karya
Surat dari Hati : 68 Karya
Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya
Total : 556 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma


Isi Komentar SASTRA ESTETIK YANG SUFISTIK 300
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya SASTRA ESTETIK YANG SUFISTIK 300 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Imajinasi adalah salah satu hak teristimewa yang dimiliki oleh setiap orang.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti