telah datang waktu yang diberitakan
pada kebenaran yang begitu nyata
tersusun dari ratusan abad yang lalu
yang tak dapat dielakan dan dihapuskan
pena telah terangkat dari lembaran
tinta telah mengering sempurna
waktu telah jauh meninggalkannya
lisan akan selalu menyebut namanya
yang tertulis dalam untaian rontal
hati mengakui namun meragukannya
akal membuat rumus keslamatan sendiri
menumpuk pada dunia yang mengasyikkan
mengikuti prasangka bersandarkan angan
berkumpul berdendang seperti buih dilautan
aku hidup dan berada di tengahnya
menjadi saksi dan terlibat didalamnya
sihir menyulap akal dikendalikan nafsu
mengalir lembut ditiup oleh sang pujangga
dengan nada-nada merdu penuh fatwa
mengajak yang terlarang menjadi biasa
membalut kesesatan dengan keindahan
banyak lagu dengan segudang nada
baik untuk bersenandung dan mengalunkannya
tanpa mengedipkan sebelah mata
dan hanyut kedalam dua piramida
tataplah dengan kedua mata seksama
lihatlah arah yang akan ditujunya
jangan jadi budak yang akan melayaninya
kembalilah pada sair kebenaran
peganglah dua rontal yang telah diajarkan
jadilah hamba yang kenal tuannya
tak ada tanduk di atas kepala-nya
bukan dunia penuh hura-hura kehendaknya
tapi hidup sederhana damai penuh kasih sayang
dari alam ini hingga alam baka yang akan datang