|
AIR BERIAK TANDA TAK DALAM, DIAM ADALAH EMAS, MULUTMU ADALAH HARIMAUMU.-- Ungkapan ini bukanlah ungkapan uptodate malah merupakan ungkapan basi. Akan tetapi, memaknai ungkapan itu dari ke-dalaman-rasa, maka apa yang ada di depan kita, yang ada di belakang kita, yang ada di samping kiri kita, yang ada di samping kanan kita, bahkan yang di atas kita maupun di bawah kita, sesungguhnya merupakan pesona yang sangat INDAH DAN SEMPURNA.
Tidak ada buruk rupa, tidak ada yang tidak layak dipandang mata, tidak ada yang hina. Semua yang tampak adalah Lambang Kesempurnaan Sang Pencipta Alam Jagad Raya.
Bagaimana mungkin sesuatu yang hina, sesuatu yang buruk rupa, sesuatu yang tidak layak dapat dipandang sebagai sesuatu yang INDAH DAN SEMPURNA?
Apa yang ada di depan pandangan kita hanyalah persepsi. Persepsi INDAH. Persepsi BURUK. Persepsi HINA.
Persepsi merupakan expresi dari suatu rasa.
Rasa adalah suatu energi.
Energi dapat diubah dari suatu energi ke energi yang lain.
Maka, dengan manajemen energi rasa kita akan mampu mengubah suatu persepsi ke persepsi yang lain.
Mengubah suatu persepsi bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi bukan karena diperlukan tingkat pendidikan tertentu dengan gelar-gekar kependidikan tertentu. Melainkan, kemampuan mengenali rasa sebagai bagian dari suatu kehidupan.
Mari kita selami dalamnya rasa kita...
Mulai dengan menarik nafas panjang, pelan... pelan... dan pelan...
Mari kita hembuskan nafas kita dengan pelan... pelan... dan pelan...
Mari tarik kembali nafas kita. Tarik nafas panjang........ Lalu keluarkan secara perlahan....
Tarik nafas sekali lagi..... dan...
sekarang kita berada di pantai laut selatan.
Tengoklah sebelah kanan kita. Nyiur yang melambai-lambai bagai bidadari yang menggapai Sang kekasih. Penuh rindu dan cinta...
Tengoklah disebelah kiri kita, sorak sorai gelombang yang telah sampai menepi pantai.
Dan,
Lihatlah dengan pandangan lurus ke depan...
Lihatlah mulai dari pertemuan gelombang dengan bibir pantai... dengarkan gemuruh kegembiraanya... Lalu, alihkan pandangan kita lebih jauh lagi... dimana gumpalan-gumpalan samudra membangun bukit-bukit lautan briring dan berarak. Teruskan pandangan kita lebih jauh lagi dan terus lebih jauh lagi sampai batas peraduan antara langit dan laut.
Sekarang,
Kita coba memaknai satu fenomena,
Ternyata air beriak bukanlah karena tanda tak dalam,
melainkan air beriak karena gelora dalamnya lautan dan manakala gelora itu sampai pada tujuan maka expresi kegembiraan, expresi keberhasilan bagai gemuruh deburan ombak lautan di bibir pantai.
To be continued..
Jawa, 2010-12-30 : 16:26:48 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar KEDALAMAN RASA MENGGAPAI BAHAGIA 330
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya KEDALAMAN RASA MENGGAPAI BAHAGIA 330 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Saya selalu mencoba untuk merubah setiap bencana menjadi sebuah kesempatan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|