|
Kata jodoh dapat diartikan dalam berbagai sudut pandang tetapi kata jodoh akan lebih tepat didefinisikan sebagai orang yg cocok atau tepat menjadi pasangan hidup sebagai suami atau istri daripada untuk sepasang sandal atau sepatu. Alasannya sederhana, karena jodoh bukanlah sesuatu yang dapat diukur dan dinilai dalam batasan-batasan logika. Bukankah telah banyak contoh dalam sejarah yang membuktikan hal-hal diluar logika tentang hal seperti ini yang menurut logika normal pasangan itu sangat sulit dipercaya. Apapun alasan yang mendasarinya tetap saja hanya kekuatan iman yang mampu menyelesaikannya walau kata ini sangat miris kutuliskan mengingat kata Iman terkadang hanya dijadikan kambing hitam sebuah persoalan.
Jodoh memiliki dua sisi pandang. Sisi pertama sisi logika dimana kita berada dalam dunianya, oleh karena itu faktor logika yang meliputi unsur bibit, bebet, dan bobot harus menjadi pertimbangan.
Dari ketiga unsur ini, bibit akan menjadi peranan penting dalam menciptakan generasi yang lebih berkualitas. Untuk hal ini, pernikahan / perkawinan kerabat dekat ;/ saudara / famili harus dihindari karena kemungkinan bertemunya gen ressesif dominan akan muncul pada keturunan. Demikian pula beberapa penyakit yang terkait faktor gen seperti Thalasemia, hemofilia, dll akan memungkinkan diwariskan pada keturunannya.
Jodoh dari sisi pandang keimanan sulit untuk kita hindari karena nyatanya ada peran lain yang menentukan, sehingga jodoh, umur, dan rizki diyakini sebagai HAK VETO pemilik Alam Semesta. Sehingga anjuran urutan memilih jodoh adalah pada keimanan.
Pertanyaannya seberapa besar kekuatan keimanan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang akan dihadapi karena suka ataupun tidak kita berada dalam alur hukum sunatullah (hukum sebab akibat - causalitas).
Ini hanya kasus kecil dari pasangan penyandang penyakit Thalasaemia yang sempat tercatat dalam kegiatan MIS MS beberapa waktu lalu di Pusat Thalasaemia Indonesia - RSCM Jakarta,
Budiono bukan nama sebenarnya adalah pria normal dengan posisi yang baik dalam kehidupan, secara logika setidaknya dapat memilih pasangan hidup yang sama-sama normal dan sehat, tetapi Budiono justru menikahi seorang wanita Thalasaemia yang setiap bulannya harus ditransfusi darah dan membuang zat besi dari tubuhnya.
Cintakah yang membuat mereka menyebrangi lautan berapi..?
Jawabannya bukan..!
Keimananlah yang membuat pasangan itu mampu menghadapi persoalan demi persoalan yang dijalaninya..
Jawa, 2012-03-29 : 16:31:07 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar Jodoh 3575
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Jodoh 3575 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Apa yang saya kerjakan adalah mempersiapkan diri saya sampai saya tahu, saya bisa mengerjakan apa yang harus saya kerjakan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|