"apakah yang termakna dari suara angin,
dari pucuk-pucuk ilalang yang menari
dalam syahdu desau semilirnya ?
apakah yang diberitakan risik angin,
pada permulaan musim yang mencoba
menghantarkan wangi embun sari ?".
aku terperangkap hubungan ghaib
antara risik angin dan deru nafasku,
menerka geriap dengus takdir dimuka
apakah masih tersisa satu helaan lagi.
mungkin saja ia sudah terlalu sering dan bosan
dengan semua keluhanku, sehingga ia sepoi saja
tapi, ia masih tetap setia bersenandung semilir
dalam hubungan ghaib selaras hembus nafasku.
lalu, risik desau angin itu ku indera kembali
sampai benar-benar kupahami dan mengerti
yang mana desah nafasku diantara semilirnya.
kutelusuri jejak kembaranya di delapan penjuru.
dan, aku masih terus mencari
rahasia hubungan ghaib
antara angin dan deru nafasku.
medan, 11 04 2012
abdul malik