|
MAGELANG, KOMPAS.com - Ratusan umat Buddha anggota Yayasan Pandita Sabha Budha Dharma Indonesia (YPSBDI) dari seluruh Indonesia mengadakan gerakan kali bersih di sepanjang Kali Bening yang terletak di Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jateng, Jumat (4/5/2012) siang.
Kegiatan dalam rangka menyambut hari Waisak 2012 itu melibatkan warga setempat, serta bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat Gerakan Peduli Sekitar Kita (GPSK) dan Dinas Pertamanan dan Tata Kota Magelang. Mereka dengan suka rela membersihkan sampah-sampah di kali sepanjang 500 meter itu.
Kebanyakan sampah yang ada berasal dari rumah tangga setempat. Menurut Iwan Prasida, Ketua GPSK, pelaksanaan kali bersih sebagai bagian dari pelaksanaan ajaran Buddha untuk mencintai pada alam semesta.
Perayaan Hari Tri Suci Waisak, katanya, mengajak semua manusia untuk mengingat kembali keluhuran dari ajaran dan tingkah laku sang Buddha. "Manusia dan alam semesta adalah satu (Esyo Funi), jika alam semesta musnah, kita pun akan musnah, oleh karena itu sewajarnya kita menerapkan ajaran sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari dengan terus berkomitmen untuk menjaga lingkungan sekitar kita," jelasnya.
Gerakan tersebut juga dimaksudkan untuk mengguggah kesadaran masyarakat tradisional yang masih membuang sampah di sungai. Karena menurutnya, dahulu orang masih mempercayai bahwa apa yang dari tanah harus kembali ke tanah, termasuk membuang sampah harus ke kali/sungai.
"Tapi jaman dulu tidak ada bahan kimia, tidak ada plastik, dan lainnya sehingga tidak masalah karena hanya sampah organik dapat menjadi kompos, kalau sekarang jamannya sudah berbeda," ungkapnya.
Meski demikian diakui mengubah kebiasaan orang memang tidak mudah, dibutuhkan peran serta lembaga masyarakat, pemerintah setempat dan yang pasti kesadaran masing-masing orang. Sehingga diharapkan dengan garakan kali bersih ini menjadi langkah awal menyadarkan masyarakat, khususnya penduduk sekitar Kali Bening untuk mengerti pentingnya menjaga kebersihan kali dan lingkungan.
"Kali adalah sumber air, dan air adalah penopang kehidupan semua makhluk hidup, jadi semoga melalui gerakan ini masyarakat akan tergerak hatinya untuk terus menjaga kebersihan kali dan lingkungan sekitar," harapnya.
Sri Supriyanti, Camat Magelang Tengah mengatakan, kebersihan kali belum tersentuh oleh masyarakat maupun pemerintah Kota Magelang. Karena itu, pihaknya mendukung sepenuh aksi YPSBDI dan GPSK dalam memberikan teladan bersama-sama masyarakat untuk membuat Magelang semakin bersih dari sampah. "Kami sangat berterimakasih, kami yakin gerakan ini akan membantu warga kami untuk lebih cinta lingkungan," katanya.
Jawa, 2012-05-06 : 06:09:38 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar Sambut Waisak, Umat Buddha Bersihkan Kali 3722
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Sambut Waisak, Umat Buddha Bersihkan Kali 3722 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Jika kamu tidak ingin melakukannya, kamu akan mencari satu atau bebarapa alasan; Jika kamu ingin melakukannya, kamu akan mencari satu atau beberapa caranya
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|