merasapi lembayung
di ufuk fajar
batas cakrawala
membentang horizon.
tiba-tiba..,
sebutir bening memancar
ufuk mata ku mengkristal
di pijar pucuk mentari.
aku terdebar..,
inikah ghaib-mu
menyelusup dalam
jauh ke relung cinta-mu
berbinar di ufuk kiblat-mu.
tapi, dosa renta
mengedor-gedor pintu hati
cabik helai-helai hari
penjarakan jiwa dalam sesal
menggunung terjal, menimbun asa
dalam kubangan jelaga dosa.
wahai..,
sang penerbit fajar
apa makna ghaib debar ini ?
di kaki pagi ku simpuhkan hati.
medan, 20 06 2011
abdul malik