Improving Quality Of Life

Visitor 19.623

Hits 462

Online 9

KATALOG KARYA
2012.4211 - 16.AYU
Berita - Asal Usul © 2012-11-14 : 19:01:46 (4393 hari -08:17:58 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » TENTANG BULAN MUHARRAM ± Berita - Asal Usul © Ayu. Posted : 2012-11-14 : 19:01:46 (4393 hari -08:17:58 lalu) HITS : 2538 lyrict-lagu-pilihan-lama () Editor
RESENSI : Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan pertumpahan darah.
Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.

Meskipun di Indonesia Tahun Baru Hijriyah masuk dalam hari libur Nasional, tetapi keberadaan tahun baru ini kurang mendapat tempat khusus berbeda bila dibandingkan dengan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.

Inti dari tahun baru Hijriah adalah Hijrah atau movement dari yang negative ke hal yang postif, semoga kita mampu move total kehal yang positif pada tahun baru ini.

Keistimewaan Bulan Muharram

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram.” Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari ‘Asyura. Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam. Mendengar hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian” dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari ‘Asyura diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari ‘Asyura disunahkan.Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, “Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban puasa pada hari ‘Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau.” Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari ‘Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan. Abdullah Ibn Mas’ud mengatakan, “Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari ‘Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa ‘Asyura.” (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari ‘Asyura hukumnya sunnah.

Beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari ‘Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram). Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan.

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan pertumpahan darah.

Legenda Dan Mitos Bulan Muharram

Banyak legenda dari salah pengertian yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hari Asyura atau pada tanggal ke-10 pada bulan Muaharram, meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam Islam. Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari’Asyura Nabi Adam diciptakan, pada hari ‘Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari ‘Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari ‘Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada hari ‘Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari ‘Asyura.

Sejumlah umat Islam mengaitkan kesucian hari ‘Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad Saw, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari ‘Asyura tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari ‘Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan hari ‘Asyura.

Anggapan-anggapan yang salah lainnya tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh pada bulan itu. Akibat adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang tidak melaksanakan pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus sebagai tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri. Nabi Muhammad sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya seseorang dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang pada zaman jahiliyah. Rasulullah bersabda, “Bukanlah termasuk umatku yang memukuli dadanya, merobek bajunya dan menangis seperti orang-orang pada zaman jahiliyah.”


Bintang-bintang berkedip indah, Menggoda bulan yang masih malu-malu, Selamat Tahun Baru Hijriah 1434 H, Buat engkau yang dihatiku

Ke toko beli sajadah, Sekalian beli jilbab dan mukena, Selamat Thun Baru Islam 1434 Hijriah,Semoga lebih mantap beriman dan bertaqwa

Bulan sabit tersenyum ramah, Didampingi Bintang-bintang nan indah, Selamat Tahun Baru Hijriah 1434 H, Semoga Tahun ini lebih berkah

Meskipun tanpa kembang api, meskipun tanpa diwarnai dengan dansa-dansa, kuyakin tahun baru Hijriah lebih bermakna dari acara tahun-tahun baru serupa, met tahun baru 1434 H.

Selamat Tahun Baru Hijriah, Kuucapkan untukmu dengan senyum terindah

Indah nian bulan ini, Cerah sangat sinar Muharram, pada bulan ini kutlah berikrar, bahwa aku akan hijrah dari amalam buruk ke amalan yang baik.

Ke warung beli bawang merah, Sekalian beli bawang putih, Selamat Tahun Baru Hijriah 1434 H Untuk engkau pujaan hatiku yang shalih.

Selamat memasuki Muharram 1434 H, semoga ditahun baru ini, Kita sekalian muslim dan muslimah diberi kesehatan umur panjang rezky dan kemudahan dalam hidup.

Semoga di taun berikutnya diberilah hamba kesempatan dan bimbinganMu untuk bisa menjalani tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dan berilah hamba tambahan usia yang barokah.

Sucikan Jiwa, murnikan hati, mari mengucapkan basmalah untuk pertama kalinya menapaki tahun baru 1434 H.

Satu tahun telah kita jalani, semoga amal-amala kita pada taun lalu bisa ditingkatkan, dan amalan tercela kita tahun lalu dapat ditinggalkan, selamat tahun baru hijriah 1434 H.

Share


Jl. Ry Kopo 34, 2012-11-14 : 19:01:46
Salam Hormat
Ayu Lestari Dwi

Ayu Lestari Dwi mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2010-11-28 08:09:24. Ayu Lestari Dwi mempunyai motto Jika kita enggan melakukan hal yang kecil manamungkin kita dapat melakukan tugas yang besar
Berita : 156 Karya
Puisi : 81 Karya
Novel : 2 Karya
Cerita Pendek : 3 Karya
Lyrict : 6 Karya
Filsafat : 19 Karya
Cerita Bersambung : 1 Karya
Laporan : 3 Karya
Opini : 10 Karya
Surat dari Hati : 79 Karya
Sejarah : 2 Karya
Sajak : 1 Karya
Biografi : 3 Karya
Pantun : 2 Karya
Resensi : 6 Karya
Surat Cinta : 2 Karya
Total : 376 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Ayu Lestari Dwi


Isi Komentar TENTANG BULAN MUHARRAM 4211
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya TENTANG BULAN MUHARRAM 4211 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Apa yang saya kerjakan adalah mempersiapkan diri saya sampai saya tahu, saya bisa mengerjakan apa yang harus saya kerjakan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti