|
Sabtu, 19 Februari 2011 merupakan petualangan kami untuk pertamakalinya. Petualangan dalam menggapai makna kehidupan yang sarat dengan misteri. Kami (berdua,red) menuju target lokasi sebagai acuan dalam petualangan tepat jam 12.30 WIB dengan iringan do'a dan harapan.
Perjalanan kami menggunakan jasa Angkutan Kereta Api Cirebon Express dari Statsiun Kereta Api Bekasi. Pilihan ini, dilandasi fikiran kami yang memiliki banyak peluang untuk dapat bertemu dengan penumpang yang mungkin saja memiliki tujuan yang sama sehingga kami dapat bertukar informasi (tepatnya memperoleh informasi awal, red) tentang lokasi tujuan bahkan mungkin nilai-nilai yang terkandung dari tujuan perjalanan.
Kami berdua memilih Kelas Ticket yang berbeda walau dalam satu rangkaian kereta api, yaitu aku dengan Ticket Kelas Bisnis dan Jeng Ayu dengan Kelas Executive.
Jam 13.45 WIB kereta Cirebon Express yang aku tumpangi mulai bergerak menuju target. Gemerincing dan gemertak rel-rel kereta api bagai gejolak pertanyan hati kami. Dan aku sendiri, yang berada di Kelas Bisnis merasa dilengkapi pula rasa sesak seperti sesaknya hatiku dengan kumpulan pertanyaan yang telah kami persiapkan hari-hari sebelumnya.
Sesekali kereta membunyikan klakson-nya menambah nuansa hati kami.
Harapan yang penuh pengharapan.-- Seperi dalam konsep awal, pilihan perjalanan kereta api adalah untuk memperoleh infornasi awal tentang situasi, kondisi, dan pandangan masyarakat terhadap keberadaan Situs Peninggalan Syech Syarif Hidayatullah yang dikenal dengan Sunan Gunung Jati dan berlokasi di Gunung Sembung/Gunung Jati, Cirebon-Jawa Barat.
Selama dalam perjalanan kami menemukan 15 penumpang dengan tujuan yang sama, yaitu 5 Orang di Kelas Executive dan berasal dari Jakarta-Bekasi serta satu rombongan yang terdiri dari 10 orang berasal dari daerah Cikampek pada Kelas Bisnis.
Perbedaan Kelas Bisnis dan Kelas Executive kami tidak menemukan karena perbedaan status ekonomi akan tetapi lebih dititik beratkan pada unsur solidaritas atau kebersamaa. Hal ini karena 5 orang yang ada di Kelas Executive tidak mengenal satu sama lainnya sedangkan yang di Kelas Bisnis merupakan Satu Kelompok atau satu perkumpulan.
Persamaan yang kami dapatkan dari dua kelompok itu adalah memiliki harapan yang sama yaitu memperoleh suatu solusi atas problema yang sedang dihadapi. Pertanyannya adalah, mengapa Lokasi Gunung Jati sebagai sumber solusi...?
Gunung Jati Cirebon kebetulan sebagai tempat akhir perjalanan salah satu Wali Allah, Syech Syarif Hidayatullah yang sesungguhnya orang Pasai. Perjuangan dalam mengembangkan Agama Islam yang sangat fenomenal serta keyakinan akan Karomah Wali Allah walaupun telah tiada telah menjadi daya tarik tersendiri dari masyarakat (penumpang, red). Pertanyaannya yang kedua adalah kekuatan macam apakah sehingga orang rela mengorbankan waktu dan materinya hanya untuk memperoleh solusi dari sumber yang sudah tidak lagi dapat diraba, dilihat, dan diajak bicara selain hanya dengan sentuhan rasa..? Bukankah bila sentuhan rasa sebagai sumber inspirasi dalam memecahkan persoalan sesungguhnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja...?
Jawa, 2011-02-26 : 08:24:53 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar RENDA-RENDA KEHIDUPAN bag. I 440
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya RENDA-RENDA KEHIDUPAN bag. I 440 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Jangan remehkan hati nurani. Jangan remehkan perbuatan baik sekecil apapun.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|