|
Cirebon adalah salah satu kota di pesisir utara. Kota ini tidaklah tergolong kota besar sepertihalnya Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
Cirebon berada pada Provinsi Jawa Barat 297 Km sebelah Timur Jakarta. Cirebon terdiri dari Suku Sunda dan Suku Jawa juga Suku Tionghoa. Namun demikian, bahasa sehari-hari didominasi bahasa Sunda dan Jawa. Sejarah, Demografi, dan Culture Cirebon merupakan kolaborasi budaya Etnik China Imigran,Islam melalui sejarah perjuangan Syech Syarif Hidayatullah yang merupakan salah satu dari Sembilan Wali-Allah, serta adat istiadat jawa.
Demikian gambaran umum kota Cirebon. Kami sendiri tiba di kota ini (statsiun, red) yang juga dikenal dengan sebutan kota udang kurang lebih pukul 17.30 WIB. Kami, bergegas menuju angkutan kota menuju Gunung Jati sebagai tempat acuan kami. Hampir 25 menit, kami diturunkan di sisi jalan raya yang sangat lebar dengan pemandangan khas suatu daerah wisata dimana sepanjang jalan dipenuhi para pedagang. Yang membedakan ciri khas daerah wisata cirebon dengan daerah wisata lainnya adalah bahwa semua pedagang menjajakan assesoris keagamaan serta unsur-unsur ritual. Misalnya, ada bunga, kemenyan, hio, tasbeh, buku-buku serta makanan khas seperti emping / krupuk melinjo, krupuk kulit ikan, krupuk mlarat yaitu krupuk yang digoreng dengan pasir yang dipanaskan, serta lain-lainnya sebagai pelengkap.
Sejenak setelah kami memandang situasi dan kondisi lingkungan ini kami menelusuri gang kecil menuju Mesjid Sunan Gunung Jati. Sepaanjang jalan dipenuhi orang-orang tua jompo yang duduk berseloroh dan berjejer diantara gang yang sempit sesungguhnya serta anak-anak usia sekolah yang meminta-minta sedekah dengan ucapan "ridhlonya pak... berkahnya pak... dll". Hatiku hendak bergelora melihat situasi seperti ini namun aku bantah hatiku untuk tidak berpendapat. Kurang lebih 10 menit kami berjalan berdesakan akhirnya kami membaca tulisan dengan gaya tulisan dan tata bahasa sangat sederhana dan asli tempo dulu "Wasiat Sunan Gunung Jati. Ingsun titip, tajug, lan fakir miskin". Aku dan Jeng Ayu terdiam lalu Jeng Ayu mengabadikan tulisan itu lewat BB-nya.
Kurang lebih 50 langkah dari Wasiat Sunan Gunung Jati akhirnya sampailah kami di serambi Mesjid Gunung Jati. Kami langsung menuju POSKO Pendaftaran Tamu, maklum karena kami akan menginap di Mesjid ini beberapa hari kedepan.
"Maaf Pak KTP-nya...". Kata peetugas POSKO. Aku mengeluarkan Dompet dan mengambil KTP sambil bertanya... "Berapa Pak Administrasinya..?".
Jawabnya dengan tenang dan kalem :"Semampunya saja Pak.. Berapa hari rencana Menginap..?". Dia balik bertanya.
"Rencana kami tiga hari saja Pak".
"Emmm.. dimohon Bapak dan Ibu tidak meninggalkan benda-benda berharga di dalam tas. Maklum, banyak orang dan banyak tujuan..". Nasehatnya sambil menyerahkan KTP ku.
"Baik Pak... Termakasih".
"Disini baru pertama..? Sebaiknya mandi dulu Pak di 7 Sumur Keramat. Beri sedekah setiap sumur sekuatnya. Jangan lupa bawa pula wadah air keramat untuk dibawa pulang. Minta tolong saja sama anak itu...". Ujarnya sambil menunjuk salah seorang pemuda yang sedang membenahi sandal-sandal pengunjung.
Jawa, 2011-03-03 : 15:47:49 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar WASIAT SUNAN Gn. JATI 441
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya WASIAT SUNAN Gn. JATI 441 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Kita terganggu, bukan karena hal-hal yang terjadi melainkan oleh pendapat pribadi kita sendiri terhadap hal-hal yang terjadi tersebut.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|