Improving Quality Of Life

Visitor 6.991

Hits

Online 0

KATALOG KARYA
2011.530 - 27.ANY
Cerita Bersambung - Cinta © 2011-04-07 : 20:44:29 (5008 hari -02:32:16 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » KASTIL CINTA EPS 1 ± Cerita Bersambung - Cinta © Anynomous. Posted : 2011-04-07 : 20:44:29 (5008 hari -02:32:16 lalu) HITS : 2080 lyrict-lagu-pilihan-lama Editor
RESENSI : CASTILCINTA
Novelyangdigalidarikedalamrasa,SebagaiMutiaraSukmadalamKehidupan




Ceritainihanyalahceritafiktif
CASTIL CINTA
Novel yang digali dari kedalam rasa, Sebagai Mutiara Sukma dalam Kehidupan





Cerita ini hanyalah cerita fiktif dan hanya rekayasa sastra. Oleh karena itu, jika dalam cerita ini ada kesamaan nama, tempat, dan kejadian mohon untuk tidak dikait-kaitkan dengan tokoh dalam alur cerita ini.
CopyRight © 2011 www.mutiarasukma.net

Dilarang keras mengutip atau memperbanyak bagian atau seluruh isi Karya Sastra KASTIL CINTA dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Hak Cipta www.mutiarasukma.net

Sanksi Pelanggaran Pasal 72.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

    1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan / atau denda paling sedikit Rp. 1,000,000.00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 5,000,000,000.00 (lima miliar rupiah).

    2.Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau terkait sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 500,000,000.00 (lima ratus juta rupiah).







PENGANTAR

KASTIL CINTA merupakan NOVEL yang diangkat dari hasil Investigasi kedalaman suatu rasa Team Mutiarasukma melalui pandangan seni, social, ekonomi, budaya, dan keagamaan / keyakinan.
KASTIL CINTA sebagai Karya Sastra akan memberikan pemaknaan yang signifikan tentang pengenalan rasa sekaligus menemukan cara bagaimana melakukan tatalaksana rasa sehingga energy rasa sebagai anugerah dari Sang Pencipta kepada Manusia menjadi lebih bermakna.
KASTIL CINTA laksana kamus Mutiara Sukma kehidupan dalam rangkaian butir-butir kisah yang sederhana, realistis, rasionalis dengan suguhan gaya bahasa yang membuat ketagihan untuk selalu membaca.
KASTIL CINTA adalah Karya sastra yang merupakan persembahan mutiarasukma dalam mengimbangi ketimpangan yang semakin dalam antara kekuatan alam fikiran relativisme-positivisme dengan kekuatan instingtif manusia sebagai fondasi yang menempatkan sifat - sifat mulia seorang manusia.


PENDAHULUAN

Pesatnya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Informasi telah melahirkan dua kelompok pandangan yang sangat fundamental. Yaitu, kelompok yang memandang Kemajuan Ilmu Pengetahuan Tehnologi Informasi dan Komunikasi itu sendiri dan kelompok yang memandang terpuruknya filosofis-metafisis suatu bangsa karena pesatnya tehnologi telah mengkebiri nilai-nilai instingtif manusiawi.
Pada kelompok pertama, semua persoalan dunia akan dapat diselesaikan dengan tehnologi. Karena, dengan tehnologi yang ada sampai saat ini, sesuatu yang absurd sesuatu yang mustahil ternyata dapat diselesaikan dan dibuktikan dengan kemampuan technologi.
Terlalu banyak contoh didepan mata untuk dituliskan. Dari kasus alat Pacu Jantung, Embriyo Transfer, Bayi Tabung, sampai pada Rekayasa Genetika yang mampu mengubah tampilan mahluk hidup sesuai yang diinginkan manusia.
Sisi lain, kemajuan technologi ini telah membangun satu celah yang sangat lebar bahkan rumit untuk dipertemukan yaitu dangkalnya nilai-nilai instingtif manusiawi yang sesungguhnya merupakan dasar kemuliaan hidup sebagai manusia yang membedakannya antara mahluk-mahluk lainnya di muka bumi.
Telah menjadi satu kekuatan hukum alam bilamana ketimpangan dua puncak tujuan kehidupan semakin renggang maka akan terjadi kelemahan kekuatan ikatan diantaranya dan kelemahan ini akan menyebabkan terjadinya patahan-patahan besar diantara celah ketimpangan yang dapat mengguncang kehidupan itu sendiri.
Menyatukan dua pandangan yang berbeda bukanlah hal yang mudah tetapi membiarkannyapun bukanlah jalan bijaksana dan bukan pula tindakan bertanggungjawab terhadap kehidupan yang telah diberikan Sang Pencipta.
Melalui konsep “Jangan pernah mengabaikan suara hati nurani walaupun sangat kecil” adalah awal yang harus dimulai dari setiap diri yang ingin mempertanggung jawabkan kehidupannya dihadapan Tuhan-Nya.

Eps.1. Singkatnya Keindahan - KASTIL CINTA
Begitu singkatkah hakikat keindahan?. Hm.. Apakah berarti keindahan akan sirna manakala telah menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi rutinitas..?. Kalau begitu, dimanakah hakikat keindahan sesungguhnya….?”.
Purnama malam ini menampilkan wajahnya secara utuh dalam malam yang cukup sepi saat ini. Sesekali aku hanya melihat dua atu tiga anak muda yang melewati jalan didepan rumahku. Aku sendiri malam ini hanya duduk di lantai atas yang kubangun menyerupai pendopo.
Bangunan tanpa dinding, hanya dibangun oleh empat tihang kayu jati ukiran jepara, satu meja dengan perlengkapan satu set computer printer dan telpon. Pada sisi kiri dan kanan dipasang bangku-bangku kayu panjang dan pada bagian tengah disediakan meja bulat terbuat dari potongan-potongan kayu pohon asem yang ditebang 3 tahun lalu dari pekarangan rumah.
Meja-meja bulat ini dibuat pendek karena dirancang untuk lesehan acara makan cemilan besama anakku kalau hari libur atau makan bersama dengan kawan-kawanku.
Pada keempat tihang jati masing-masing terpasang satu speaker yang terhubung dengan soundsystem dan computer karena aku memang pecinta berat music .
Rasanya jika hidup tanpa music, terasa hidup ini menjadi hampa.
Aku duduk di bangku panjang tanpa sandaran, sermentara music dikomputerku mendendangkan lagu cianjuran, lagu tradisional khas parahyangan. Aku sendiri bukan orang parahyangan, tetapi cianjuran merupakan irama yang mampu memberi sugensi spirit yang baik dalam mendongkrak inspirasiku manakala aku ingin menulis. Maklum, aku adalah seorang penulis untuk beberapa media dan buku-buku sastra.
Bangunan lantai atas ini hanya dibatasi pagar pembatas yang terbuat dari Bahan Steinless motif kotak dan liukan daun dan bunga yang dipasang pada ketinggian dinding 50 Cm dari dasar lantai. Jadi ruangan ini meskipun terbuka, tetap tidak akan tampak ada kegiatan manakala digunakan untuk suatu kegiatan / aktivitas jika dilihat dari sisi-sisi bawah rumah. Sementara itu, aku masih dapat melihat situasi rumah dan sekelilingnya melalui celah-celah pagar pembatas maupun celah-celah Pagar steinless.
Ini adalah satu fakta bahwa bila kita ada pada posisi puncak maka kita akan mampu mengawasi kejadian-kejadian di bawah tapi sebaliknya bila kita ada di bawah, akan terlalu rumit untuk dapat mengawasi kejadian-kejadian yang ada diatasnya apalagi untuk menilainya.
Ketika gumpalan awan putih secara perlahan-lahan menutupi sang purnama, aku bendiri memandangnya dan terus mmanadang dan berusaha untuk tidak berkedip. Karena, awan telah membangun panorama cahaya baru yang jauh lebih indah dibandingkan cahaya aslinya. Belum sempat aku berfikir panjang, awan itu telah menjauh dari sang purnama, aku hanya berguman :”Begitu singkatkah hakikat keindahan?. Hm…… Apakah berarti keindahan akan sirna manakala telah menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi rutinitas..?. Kalau begitu, dimanakah hakikat keindahan sesungguhnya….?” Bila tidak ada, apakah yang mampu mempertahankan satu keindahan yang telah kita terima agar keindahan ini tetap abadi dalam pandangan kita..?”.
Aku kembali duduk. Tetapi, kali ini aku duduk dikursi kerjaku dengan aluran cianjuran ”Sekar_Anyar” yang kuputar lewat website mutiarasukma. Hm.. terimakasih mutiarasukma, playlist tradisionalmu laksana pembangkit gairahku”.
Aku tersenyum sendiri, lalu kuteguk kopi yang masih tinggal seperempat gelas putih di atas meja samping kanan layar monitor.
Ketika aku hendak mulai menulis, anakku memanggilku, aku segera turun ke bawah.
“Lha kenapa bangun..? kamu mimpi nak..?”. Tanyaku
“Enggak Pa, aku lupa besok aku harus bawa bola pingpong untuk kerajinan tangan”.
“Ya sudah nanti Papa carikan. Gih tidur lagi..?”.
Anakku yang semata wayang akhirnya masuk kamar lagi.
Setelah aku yakin tidak ada masalah tentang anakku, aku kembali ke atas untuk melanjutkan kerjaku.
Aku mulai menulis kata demi kata sesuai isi hati tanpa melihat monitor apalagi membaca atau mengeditnya. Karena, proses menyusun kalimat adalah langkah berikutnya setelah isi hati telah tercurahkan semuanya.
Dentang jam bandul terdengar halus ditelingaku. Ternyata, malam ini telah menunjukan pukul 3 dini hari.
Aku mengeliat sejenak meluruskan badanku yang agak kaku setelah duduk hampir 6 jam di depan omputer. Lalu aku bergegas turun setelah semua perangkat aku matikan selain alunan music yang aku hubungkan ke tata suara ruangan bawah. Kali ini music yang kuputar adalah rangkaian music mandarin yang aku kumpulkan dari beberapa lagu pilihan DVD mapun CD yang telah aku ubah kedalam bentuk data digital MP3.
Sekalilagi aku menengok anakku yang terlelap tidur, tampak tenang diwajahnya yang cemerlang tanpa beban.
Pintu kamar anakku aku tutup perlahan, lalu aku menuju kamar mandi untuk bersuci karena malam ini gairah untuk berdo’a sangat bergelora di dalam dada.
Aku duduk bersimpuh bagai seonggok kapas yang tersiram air. Malam ini sungguh sangat terasa akan hinanya hidupku selama ini.
Sesungguhnya, tidak ada yang dapat aku banggakan hidupku baik untuk diriku maupun untuk contoh masa depan anakku. Akupun akan merasa sulit dapat mempertanggungjawabkan hidupku selama ini. Telah terlalu banyak waktu yang aku sia-siakan hanya untuk kepentingan kepuasan nafsu dan keserakahan duniawi.
Memang, orang - orang sekitarku selalu penuh hormat dan akan selalu menghormatiku. Tetapi, semata-mata sesungguhnya karena Tuhanlah yang telah merahasiakan keburukanku dihadapan mata mereka.
Dalam iringan kumpulan lagu CRYSANTEMUM DAIS akhirnya aku benar-benar tak mampu membendung kesedihanku. Pada saat seperti ini hanya ada satu harapan, agar aku diberi kesempatan dan kekuatan untuk dapat membawa hidupku melalui raga yang telah kulumuri dengan noda dan dosa. Terlalu banyak waktu yang begitu terpakai secara sia-sia tanpa makna.
“TUHANKU berilah aku kesempatan dan kekuatan. Hanya kekuatanmu dan izinmu maka aku dapat mampu menjalani hari-hariku”.
Terbayang masa silam satu amanah Tuhan yang telah aku abaikan karena kebodohan. Dimana, ketika itu sesosok wanita telah menganugerahiku seorang anak yang tampan dan kini telah beranjak remaja.
Apakah ini salah satu fakta bahwa memang yang namanya “INDAH” dan “KEINDAHAN “ ada pada posisi singkat.. seperti sebatas baris awan putih yang menutupi wajah sang purnama..?”.
Bathinku terus bergelora laksana ombak samudra di sore hari. Pertanyaan dan jawaban terus bergulir menggelinding membangun puncak dan lembah gelombang kehidupanku. Dan, aku sendiri sampai detik ini masih saja belum mampu mengerti dan memahami misteri kehidupanku sendiri.
Hanya satu yang kutahu dan kuyakini saat ini bahwa aku harus melakukan apa yang dapat kulakukan dalam setiap detik kehidupanku dengan kegiatan-kegiatan positif yang dapat kulakukan.
“Tak ada waktu terbaik dalam hidup ini selain detik ini, karena kemarin hanya tinggal sejarah hanya baik sebagai pelajaran sedangkan esok hanyalah fatamorgana hanya baik untuk program kerja dan schedule kerja. Sedangkan, pada detik ini, jam ini, dan saat ini, termasuk ketika aku tersungkur dalam do’a atau mengatifkan jemariku di atas papan keyboard untuk menuangkan segala sesuatu isi hatiku atau menengok keadaan anakku atau minum kopi atau makan cemilan maka inilah saat terbaik. Maka, saat-saat itu yang kutahu adalah bagaimana aku dapat menggenapi dengan kehadiran jiwaku secara utuh. Tanpa pertanyaan. Tanpa koreksi. Tanpa Debat maupun Argumentasi”.
Bagiku akal hanyalah alat penyelarasan antara hati nurani dengan rasionalitas alam semesta agar hidup tidak melayang dalam angan-angan walau faktanya, kita tidak akan mampu membebaskan diri dari standardisasi yang harus diukur melalui hal-hal yang terukur dan dapat diukur untuk dapat mengetahui seberapa besar kualitas hidup kita di masyarakat. Bukan seberapa besar nilai-nilai kita di masyarakat yang tidak memiliki batasan-batasan ukurannya dan kalaupun ada hanya bersifat abstrak yang memiliki interprestasi yang berbeda antara satu orang dengan orang lain.
Tapi, sungguh sayang. Kesadaranku sudah terlambat. Tidak ada kata maaf yang dapat mengembalikan masa lalu yang telah aku lewati. Karena, memang demikianlah adanya bahwa penyesalan tidak akan pernah berada pada posisi awal dari satu perbuatan.
Sungguh, dan sesungguhnya aku sangat menyesali terhadap apa yang telah terjadi. Dimana, pada saat itu rasionalisme-ku diatas segalanya dan telah dijadikan puncak keputusan dalam hidupku tanpa memandang dan mendengar pendapat yang hadir dari instingtif manusiawi. Sehinga, keputusan-keputusan itu hanya akan melahirkan problema-problema baru yang lebih rumit dari persoalan yang dihadapi sebelumnya.
“Ah.. buat apa aku mengenang masa laluku..? Toh tidak akan pernah mengubah hidupku”. Begitulah aku menutup gelora hatiku di malam purnama ini.

Share


Jawa Tengah, 2011-04-07 : 20:44:29
Salam Hormat
Anynomous

Anynomous mulai gabung sejak tepatnya Jumat, 2011-01-21 12:51:31. Anynomous mempunyai motto Untuk memulai biasanya lebih sulit walau ada yang lebih sulit lagi
Filsafat : 16 Karya
Puisi : 164 Karya
Prosa : 1 Karya
Lyrict : 5 Karya
Berita : 10 Karya
Cerita Bersambung : 4 Karya
Novel : 1 Karya
Opini : 21 Karya
Surat dari Hati : 9 Karya
Total : 231 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Anynomous


Isi Komentar KASTIL CINTA Eps 1 530
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya KASTIL CINTA Eps 1 530 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Seseorang dicerminkan dari buah fikirannya.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti