|
Pemanfaatan teknologi nano untuk membuat serat-serat tekstil sangat halus (nanotekstil) dapat dipakai untuk membuat pakaian antibakteri. Bahan pakaian tersebut menjadi tidak perlu lagi dicuci karena tahan kotor dan tahan bau.
"Material nano dalam bentuk bubuk misalnya ZnO berukuran nano yang dilapiskan ke serat-serat fiber membuat tekstil menjadi berkarakter nano," kata Ketua Umum Masyarakat Nanoteknologi Indonesia, Dr Nurul Taufiqu Rohman di Jakarta, Kamis (4/9).
Menurut pakar fisika dari LIPI itu, tekstil berkarakter nano merupakan bahan pakaian yang unggul dan mulai dikembangkan di dunia. Demikian pula keramik berkarakter nano (nanokeramik) yang lebih baik penampilannya dan tidak bisa kotor.
Indonesia, ujarnya, cukup siap mengembangkan industri tekstil dan industri keramik berbasis teknologi nano (nanotekstil dan nanokeramik) yang memungkinkan tekstil dan keramik Indonesia menjadi lebih unggul.
"Kami sedang menyusun roadmap-nya dan sudah melakukan survei ke sekitar 30 industri yang terkait dengan prospek material dan teknologi nano," katanya.
Nanotekstil dan nanokeramik, ujarnya, termasuk dalam nanoteknologi generasi pertama, sementara saat ini sejumlah negara maju di dunia sudah mulai mengembangkan nanoteknologi generasi ketiga. Nanoteknologi generasi pertama, kata Nurul, lebih kepada pembuatan nanopartikel dan tak perlu teknologi tinggi untuk membuatnya.
Ia mencontohkan, nanopartikel ditaburkan ke dalam kandungan kosmetik seperti bedak yang melindungi kulit dari sinar matahari (UV) atau minuman suplemen yang diberi partikel nano sehingga kandungannya lebih baik. Generasi kedua, sudah meningkat pada teknologi asembling dari partikel nano, misalnya teknologi nano dalam pembuatan layar monitor sehingga layar monitor menjadi terang, teknologi nano dalam pembuatan chip komputer, atau memori handphone.
Sedangkan teknologi nano generasi ketiga memerlukan material nano dengan presisi yang sangat tinggi antara lain membuat suatu sistem yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia untuk membunuh sel kanker.
"Namun nanoteknologi generasi ketiga di dunia masih dalam taraf riset dan pengembangan prototipe," katanya.
Sedangkan generasi keempat yang masih merupakan mimpi adalah rekayasa molekul (nanomolekuler) di mana mesin nano bakal mampu mengubah-ubah benda, membuat kayu menjadi roti atau arang menjadi intan.
"Bahan roti dan bahan kayu itu sama, ada unsur karbon, hidrogen dan lain-lain. Jadi kayu tinggal dihancurkan ke bentuk material nano dan disusun kembali dengan komposisi sesuai keinginan sehingga menjadi roti," katanya.
Sulawesi, 2008-09-10 : 06:45:06 Salam Hormat Intan Sukma Wati
Intan Sukma Wati mulai gabung sejak tepatnya , 2010-06-01 00:00:00. Intan Sukma Wati dilahirkan di Selayar mempunyai motto
Berita : 5 Karya Filsafat : 1 Karya Resensi : 10 Karya Laporan : 3 Karya Wacana : 3 Karya Puisi : 13 Karya Opini : 1 Karya Surat dari Hati : 2 Karya Total : 38 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Intan Sukma Wati
Isi Komentar Dengan Teknologi Nano, Pakaian Tak Perlu Dicuci 58
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Dengan Teknologi Nano, Pakaian Tak Perlu Dicuci 58 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Setiap hari dimulai dengan kesempatan-kesempatan tersebut yang akan membawa kita menuju kemajuan dan kebahagiaan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|