|
PSIKOLOG dari Universitas Negeri Padang (UNP) Dr Syahniar M.Pd, Kons, meminta keluarga agar lebih kuat meningkatkan empati pada anak karena depresi mental pada mereka kini cenderung tinggi sehingga perkembangan sikap mental dan kepribadian mereka makin terganggu.
"Perkembangan mental anak khususnya pelajar terganggu, karena tekanan beban pelajaran di samping kuatnya pengaruh negatif lingkungan salah satu dampak dari kemajuan teknologi," katanya.
Ia menyampaikan itu terkait pengamatannya berdasarkan evaluasi sepanjang tahun 2008 atas sejumlah bimbingan konseling yang diberikan pada pelajar, orangtua siswa dan masyarakat pada Labor Unit Pelayanan Bimbingan Konseling (UPBK) UNP.
Data UPBK --juga melayani bimbingan konseling bagi peserta di Sumbar dan luar Sumbar seperti Jambi, Riau, Bengkulu, dan Jakarta -- selama 2008 itu menunjukkan, banyaknya permintaan bimbingan ke UPBK pada tingkat pelajar adalah tingginya beban pelajaran selain itu minimnya komunikasi antara orang tua dan anak.
Prediksi 2009, orang tua akan mengalami beban cukup berat dalam mengasuh dan memelihara anak, karena kini pengaruh globalisasi, informasi dan teknologi makin kuat. Menurut dia, pelajar dalam usia remaja mereka sangat rentan karena pada masa pancaroba, pubertas mereka cenderung mencari jati diri dan membutuhkan pergaulan seusianya.
"Pada masa puber itu anak membutuhkan perhatian dari orang terdekatnya yakni keluarga, tetapi jika komunikasi tidak lancar mereka akan mencari tempat lain untuk mencurahkan isi hatinya (curhat) pada orang lain," katanya.
Pada posisi itu, katanya lagi, remaja suka membentuk geng yang mereka yakini bagian dari wahana berkumpul untuk saling berbagi isi hati dan rasa. Jika kelompok mereka baik, remaja bisa berkembang dengan baik pula, tetapi jika kelompok atau geng tersebut jelek remaja justru akan makin kehilangan jati diri dan cenderung berprilaku menyimpang, terlibat tawuran, narkoba dan minuman keras.
"Karenanya orang tua perlu lebih kuat memperlihatkan empati pada anak, yakni prilaku positif keluarga untuk ikut merasakan apa yang sedang dialami anak, apa yang sedang dirasakannya, apakah dia mendapatkan persoalan atau hambatan dalam pelajaran dan pergaulan?" katanya.
Selain itu, tambahnya, komunikasi secara intens juga perlu lebih ditingkatkan karena remaja akan bisa diarahkan oleh keluarganya ke jalan yang baik jika mereka mendapat persoalan.
Jawa, 2008-12-16 : 10:01:20 Salam Hormat MIS Mutiara Sukma
MIS Mutiara Sukma mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2011-04-24 21:23:51. MIS Mutiara Sukma dilahirkan di Bandung mempunyai motto Jadikan diri sebagai haadiah bagi kebaikan untuk sesama.
Berita : 242 Karya Resensi : 30 Karya Opini : 33 Karya Puisi : 81 Karya Cerita Pendek : 6 Karya Sejarah : 2 Karya Cerita Bersambung : 3 Karya Laporan : 15 Karya Prosa : 3 Karya Biografi : 12 Karya Wacana : 2 Karya Filsafat : 48 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 4 Karya Pantun : 1 Karya : 4 Karya Lyrict : 1 Karya Surat dari Hati : 68 Karya Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya Total : 556 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS MIS Mutiara Sukma
Isi Komentar Keluarga Harus Tingkatkan Empati pada Anak 81
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Keluarga Harus Tingkatkan Empati pada Anak 81 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Orang yang Optimis menemukan kesempatan dalam bencana, Orang yang Pesimis hanya melihat bencana dalam setiap kesempatan
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|