Pagi ini kami sengaja melakukan perjalanan didampingi Jeng Ayu dan Jeng Ambar ke beberapa Rumah Sakit di Jakarta - Karawang - Cikampek yang didasari satu motto "Health is not everything but everything without health is nothing".

Landasan tersebut memberi makna dalam pemahaman kami bahwa nilai suatu kesehatan secara umum diposisikan pada bagian utama dalam kehidupan.

Target pertama adalah RSCM Jakarta dengan orientasi pada Pusat Thalasemia dan Hematologi. Hal ini karena pandangan kami bahwa "darah" adalah bagian dari tubuh yang sangat besar peranannya dalam performace seseorang. Darah yang cukup dan sehat dalam tubuh akan mampu mendistribusikan makanan dan oksigen dengan baik dan cukup pula.

Wajah-wajah seragam tergolek

• 
  Thalasaemia bukanlah suatu penyakit akan tetapi merupakan gangguan fungsi darah yang terkait dengan gen.


• Thalasaemia muncul pada seorang anak bahkan semua anak / keturunan dari pasangan suami isteri yang memiliki gen resesif thalasaemia. Artinya, kedua orang tua bukan pengidap thalasaemia tetapi hanya bersifat carrier thalasaemia. Hal ini disebabkan, karena gen thalasaemia besifat resesif dominan. Jadi ketika seorang anak memiliki sebagian gen thalasaemia dari Ayah dan sebagian dari gen Ibu, maka anak tersebut dipastikan sebagai penyandang Thalasaemia.


• Sebaliknya, jika salah satu orang tua adalah thalasaemia maka anak / keturunannya hanya akan mewarisi sebagian gen thalasaemia dan bukan penyandang thalasaemia


• Darah pada pengidap gangguan ini usianya sangat singkat sementara tubuh tidak mampu meproduksi sel darah merah dengan cukup. Sehingga, penyandang thalasaemia harus ditransfusi darah setiap satu bulan sekali selama hidupnya.


• Para penyandang thalasaemia, memiliki performance yang hampir seragam walau bukan saudara atau famili. Hal ini karena, penyandang thalasaemia memiliki gangguan pertumbuhan akibat kurangnya fungsi darah. Warna kulit lebih gelap karena tingginya zat besi dampak dari transfusi darah. Terlambatnya akil balig, terhambatnya pertumbuhan, dan satu hal yang membuat kami trenyuh adalah wajah-wajah para penyandang thalasaemia ini hampir memiliki bentuk yang seragam yaitu dari tulang pipi yang agak menonjol.