Aku bertemu seorang ya luar biasa. Dia sukses, singkat ceritanya di tahun 1999, dia berada di titik 0, tapi sekarang dia membayar pajaknya saja setiap tahun tidak kurang dari Rp. 55 Milyar.
Apa yang membuatnya sukses? padahal dia tidak mengenyem pendidikan yang tinggi, ijazah tertinggi hanya Paket C. Ternyata yang dilakukkan sangat sederhana dan jika dibandingkan dengan Ilmu Bisnis secara akademis mungkin terbalik dan bertentangan.
Tahun 1999 saat dia terpuruk dan tak tak punyaa apa-apa, dia kemudian bertemu dengan seorang ustadz yang mengajari ilmu agana dan salah satunya adalah mengibaratkan dunia (harta benda) ibarat sebuah rokok. Jika seorang menghisapnya maka akan kecanduan, jika asapnya ditelan maka akan jadi penyakit yang mematikan, dan jika terus dihisap dan dihabiskan (tidak dibuang puntungnya) akan membakar kita. Hanya itu kunci sukses dia yang terus diamalkan hingga saat ini.
Ya. Dunia memang seperti rokok mebuat kita kecanduan, dan kita harus membuang asap yang kita hisap, artinya kita harus mengeluarkan sodakoh atau infaq dari dunia yang kita dapat. Puntung rokok pun harus dibuang kalau tidak ingin bibir kita terbakar, artinya bayarlah zakat mal dan pajak dari setiap harta yang kita dapat agar harta itu tidak membuat kita kena dosa dan denda/disita.
Rokok tidak baik untuk kesehatan, begitu juga dunia. Tapi jika kita merokok dengan baik ada kemungkinan jauh dari serangan jantung dan impotensi. Demikian pula dunia, jika kita membelanjakan dengan benar kita pasti jauh dari bangkrut dan miskin.
Itulah kunci sukses yang sangat sederhana, luar biasa hasilnya tapi sulit untuk diamalkan, tidak mudah mencoba dan membuktikannya karena kita harus memiliki keyakinan dan ikhlas dalam mengamalkannya.