pensil bening
yang kutulis
masih tentang-mu
engkau
yang masih
menyimpan cahaya
merompang kalut yg terkunci jeruji besi

pensil putih ini
kutulis tak terlihat
hanya bergumam dikesunyian
poranda bercak,
kau acak lengkap bercerita serat
manis tertelan berai
bagai tembikar yg mudah retak

picisan cinta,
kau tuang dengan nasib
seolah pasrah,
pada kisah yg paling maut
kau senyum
namun terluka
mengadu gundah diatas sejadah

tak ku kira,
begitu berat beban terpangku
kau cairkan dengan bisik senyuman ikhlas
hanya terasa sesakkan dada
sebagai tanda rahmat kuasa

betapa tegar memoles pulas lajur kabarnya
oh tuhan,semoga baik baik saja

~pangerancinta~2011