|
~pemilik hati~
keras hati ini,ketika aku mengenangmu. selalu menyelam wajahmu yang tak pudar. gambaran memburam. sketsa wajah yg terlintas sudah. selalu membelai menyambut deris sendi akalku.
terindah, selalu terindah... ketika senyum mengulas hebat di depan mataku.
duhai cakram yang tak bisa diskusi. mengapa engkau pergi... sebelum terjawab do'a kalut ku.
ku lihat dan ku benahi satu persatu. di istana,engkau berbaring. ku lihat dan ku selami kekurangku. dengan sembrani engkau mengelilingi negeri.
aku hanya punya sabit. yang kududuki menyinarimu. terkadang itupun,redup terhalang awan pekat.
hujan gerimis ditengah do'aku. menggembleng pingitan hati yang belum tertaut.
mungkin ini ego ku. sembari mengelus kain yang halus. tuk titah satu sebab edisi gundahku.
pemilik hati. jangan pergi,jangan pergi tanpa adaku.
jangan pernah menggunting surat dulu. tentang juang ketika tandus merindai kita.
pemilik hati. kini, engkau bersama yang lain. yang tak kan ku belai lagi rambut hitam-mu.
ku lihat janur melengkung dengan indahnya. kau tepis dengan salam berupa air mata.
aku tau engkau cinta. namun tiada daya dalam upaya. kau pilih satu keputusan. keputusan bijak sang kedua orang tua.
selamat jalan sayang. ku harap engkau menyambutku dengan tenang. tenanglah, usaplah air matamu. kau terindah dan selalu terindah.
~pangerancinta~2011

Jawa Barat, 2011-10-25 : 16:48:03 Salam Hormat Puisi Pangeran Cinta
Puisi Pangeran Cinta mulai gabung sejak tepatnya Senin, 2011-10-10 10:51:41. Puisi Pangeran Cinta dilahirkan di Bogor mempunyai motto Tak gentar dalam mengukir disaat cinta memang tertulis
Sajak : 19 Karya Puisi : 99 Karya Kisah Nyata khusus Privacy : 1 Karya Cerita Bersambung : 4 Karya Total : 123 Karya Tulis
DAFTAR KARYA TULIS Puisi Pangeran Cinta
Isi Komentar Pemilik Hati 2714
BACK
ATAU berikan Komentar mu untuk karya Pemilik Hati 2714 di Facebook
Terimakasih KASTIL CINTA KU ,
CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Cara yang terbaik untuk meramal masa depan adalah menciptakan masa depan
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti
|
|