Improving Quality Of Life

Visitor 15.001

Hits 821

Online 9

KATALOG KARYA
2012.3594 - 223.GIG
Cerita Bersambung - Legenda © 2012-04-01 : 13:23:00 (4380 hari 02:02:55 lalu)
The Power to be your best ternyata tak ku duga, di sini mulai cerita
KRONOLOGIS KARYA » FAJAR MENYINGSING DI BLORA. (CHAPSTER 2 : KERIS KYAI BRONGOT SETAN KOBER) BAG 2.. ± Cerita Bersambung - Legenda © GigihSantosa. Posted : 2012-04-01 : 13:23:00 (4380 hari 02:02:55 lalu) HITS : 4287 lyrict-lagu-pilihan-lama
RESENSI : Cerita yang digali dari negeri sendiri, dimana sebuah kepahlawanan muncul dengan sendirinya, hanya berpegang sebuah keyakinan tentang kebenaran.
Kita kembali kepada Tungggul yudo dan resi manik moyo yang sedang mengadu nyawa.
Setelah terjadi benturan kekuatan antara Tunggul yudo dengan Lebur seketinya, dengan ajian tameng wojo kepunyaan Resi manik moyo, ternyata benar benar mereka adalah orang orang yang pilih tanding.
Kali ini mereka bisa dikatakan masih berimbang. Tunggul yudo hanya sedikit punya nilai lebih karena wadagnya yang muda dan segar saja. Tetapi sesungguhnyalah mereka belum berada pada tingkat tataran tertinggi dari ilmu masing masing.
Selama ini resi manik moyo hanya pasif. Resi manik moyo hanya bertahan saja.  Karena dia juga berencana mengulur waktu supaya hari makin cepat siang dan yang dia harap adalah ada tenaga pengimbang datang untuk membantunya.
Dengan pengalaman dan pola pikir yang sudah makan asam garam, resi manik moyo tahu bahwa kedua orang tamunya itu tidak mungkin dihadapinya sendiri.
Walaupun ada dua cantrik yang berada di padepokan untuk saat ini, tapi ukuran ilmunya masih jauh dari kedua tamunya tersebut. Resi manik moyo mengharap muridnya yang lain yang bernama Dewandaru dan adik perempuanya Dyah woro kemuning yang datang. Seandainya mereka berdua ada, akan sangat lain keadaanya. Sebab Dewandaru dan adiknya kemuning sudah memiliki semua apa yang dimiliki Resi manik moyo. Sebenarnyalah resi manik moyo telah menurunkan semua ilmunya kepada kedua muridnya sekaligus keponakanya itu.

Bunyi dua kekuatan yang beradu itu tidaklah lemah terdengar. Akan tetapi murid murid yang keluar padepokan untuk bercocok tanam kali ini, termasuk Dewandaru dan Dyah kemuning sangatlah jauh, selain juga terhalang sebuah bukit kecil yang berada disebelah utara padepokan.
Tunggul yudo masih saja ingin cepat cepat menyelesaikan pertempuran itu, dibenaknya berlama lama juga akan merugikan bagi dirinya dan adiknya.
Setelah meloncat surut, Tunggul yudo berteriak kepada adiknya.
"Adi!! cepat selesaikan dua cecungguk itu, setelah itu... kita lumat orang tua ini berdua" tanpa malu malu Tunggul yudo meninggalkan sifat kesatriaan, yang dalam perang tanding terhormatnya adalah hanya satu lawan satu. Dalam pada itu, Resi manik moyo hanya tersenyum, dia sedikit kagum dengan kedua anak muda itu. Di jaman sekarang sudah jarang anak anak muda yang  tarap ilmunya seperti mereka.
Tapi dia berdoa dalam hatinya semoga Dewandaru dan adiknya Dyah kemuning dikemudian hari bisa setidaknya menandingi ilmu dari kedua murid ki ajar jati itu, bahkan kalau bisa melebihinya. 

Pertarunganpun benar benar telah dimulai dengan tataran yang lebih tinggi lagi. Kali ini resi manik moyo pun bertekad untuk melawan dangan kekuatan yang ada. Biarpun dikatakan resi manik moyo sudahmencapai tarap yang bisa menenebkan (mengendapkan) diri, akan tetapi dalam sebuah pertarungan hidup mati, gejolak hati yang membakar setiap urat nadi dan darah membuat seorang yang kesabaranya sampai batas tertinggipun niscaya akan terbawa suasana.
Sesungguhnyalah resi manik moyo tidak ingin mati sia sia ditangan kedua begal guntur geni itu. Dalam waktu begitu singkat, badanya yang sudah dilapisi ajian tameng wojo dalam tingkat tertinggi, ditanganya sekarang telah manjing ajian Gelap ngampar. Bila tangan yang kepanjingan ajian Gelap ngampar bisa mengenai tubuh lawaran seseorang, niscaya akan gosong dan hangus, bukan hanya dipermukaan kulit saja, ajian gelap ngampar yang sudah mencapai tataran sempurna bisa melepuhkan kulit dan tembus di dalam daging maupun organ organ tubuh yang lebih dalam lagi.
Ajian Gelap ngampar yang dimiliki resi manik moyo betul betul sudah dalam tingkat kematangan tinggi, hingga udara disekitar ayunan tanganya berdesir hawa panas yang yang tajam.
"Bangsat, ternyata orang tua ini pantas kalo memimpin sebuah padepokan, ternyata ilmunya memang tidak diragukan" rungut tunggul yudo dalam hati.
Tungul yudo masih bertahan dengan lebur seketinya. Tetapi ketika benturan benturan sudah sering terjadi antara tangkisan dan ayunan serang, ternyata Gelap ngampar yang dimiliki resi manik moyo berposisi lebih baik. Sentuhan dan benturan benturan kecil itu membuat kulit dan sekujur tubuh Tunggul yudo seperti tersayat sayat benda tajam, dan keadaan ini membuat Tunggul yudo makin kalap.
Dalam satu waktu ketika Lebur seketi hampir bisa menyentuh dada resi manik moyo.
Resi manik moyo tidak mau dadanya kena sentuh biarpun sudah terlindungi ajian tameng wojo, dikarenakan kekuatan lawanya diperkirakan telah mampu menembus ajian tameng wojo yang ia miliki. Resi Manik moyo sedikit memiringkan tubuhnya, tangan kirinya menyapu tangan tunggul yudo yang menjulur, akan tetapi teryata gerakan itu hanya tipuan tunggul yudo, dengan secepat kilat tanganya ditarik, sambil memutar setengah lingkaran melancarkan tendangan putar, reflek kedua tangan resi manik moyo melindungi kepalanya…DDessss!!!!! Dengan tangan posisi silang, Resi manik moyo menangkis. Sekejap kepalanya lepas dari tendangan kaki tunggul yudo.
Tunggul yudo pun merasakan benturan yang bagaikan meremukan tulang tumitnya, seandainya saja sekujur tubuhnya tidak linambaran ajian Bolosrenggi, pastilah kakinya sudah tak bisa digunakan lagi.

Ternyata keduanya mempunyai jenis ilmu kebal yang berbeda, jenis ilmu kebal sangatlah bervareasi dan banyak sekali jenisnya, ajian itu diantaranya adalah Tamengwojo, Bolosrenggi, Lembu sekilan, Welut putih, Pancasona, Rawa rontek, Pasir besi. Semua itu mempunyai ciri ciri dan laku tersendiri, tetapi dalam pemakainya semua berfaidah untuk melindungi, menangkal sesuatu yang mengenai tubuh langsung dari yang empunya ajian.
Selanjutnya, benturan yang terjadi membuat keduanya mundur bebarapa langkah surut.
"Setan alas" umpatan Tunggul yudo mengarah kepada resi manik moyo.
"Ayo anak muda, keluarkan semua ilmu yang engkau punya" balas Resi mani moyo.
"Bangsat, rasakan Brojo mustiku orang tua" lanjut tunggul yudo sambil melangkah maju untuk mulai serangan kembali.
Kembali kedua orang itu dalam keadaan baku hantam, saling serang dan saling tangkis, dengan masing masing ilmu yang berbeda, belum keliatan siapa yang akan memenangi pertempuran itu, akan tetapi dalam keadaan sebenarnya, di arena pertempuran yang lain, Sampar yudo benar benar bukan tandingan kedua cantrik yang bertugas melayani keperluan sehari hari resi manik moyo.
Seperti raksasa yang menggilas bangsa kerdil, tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan kedua cantrik itu bagi Sampar yudo, disaat yang tepat sampar yudo telah bisa melepaskan lebur seketinya secara bersamaan kepada kedua cantrik itu, tanpa landasan ilmu kebal, bisa dibayangkan kedua cantrik itu akan menemui seperti apa, cantrik yang satu terjungkal dengan dada remuk, dan yang satunya kepalanya pecah hingga tak bisa dikenali lagi, rebah menemui ajal dengan hanya sedikit berkelenjotan.

Tak urung Resi manik moyo tau keadaan kedua murid setianya itu, dengan batin pilu Resi manik moyo melihat cara keduanya mati. Banyak penyesalan dihati resi manik moyo, kenapa kedua muridnya yang tak bersalah itu mati dengan mengenaskan.
Akan tetapi keadaan dirinyapun tak jauh lebih baik kedua muridnya. Setelah sampar yudo menumbangkan kedua muridnya, Guntur geni muda segera bergegas memasuki arena pertempuran yang lain bergabung mengeroyok Resi manik moyo. Setelah dalam beberapa jurus berlalu, betul betul keadaan resi manik moyo dibuat terdesak mundur. Kedua begal guntur geni itu sangatlah berbahaya bila bertarung dengan cara berpasangan. Saling mengisi dan tingginya pengertian diantara keduanya pasti membuat repot semua lawan lawan yang pernah dihadapinya.

Ketika waktu hampir menginjak tengah hari, Tunggul yudo dan sampar yudo sudang mengepung rapat Resi manik moyo. Dengan tingkat ilmu yang seimbang diantara orang yang mengadu ilmu itu perbedaanya hanya disegi kekuatan wadag dan jumlah musuh. Kelemahan Resi manik moyo jelas terpampang didepan matanya. Resi manik moyo sudah dalam usia yang tidak muda lagi. Sewajarnyalah apabila Resi manik moyo sudah tidak berkecimpung didunia persilatan lagi. Perubahan fisik itu sangatlah jelas. Walaupun  masih bisa dikatakan dalam usia sesepuh itu masih sangat bugar, akan tetapi sendi sendi dan juga wadag seluruhnya sangatlah berbeda dengan kedua anak muda yang sedang ia hadapi.
Kedua anak muda itu ibarat bunga yang sedang mekar mekarnya.

Dalam saat bersamaan, kedua begal Guntur geni itu lancarkan serangan yang mematikan. Dari arah depan dan samping kanan, keduanya melepaskan ajian Brojo musti dalam tataran tertinggi yang dimiliki masing masing. Yang terjadi sungguh sungguh mengerikan, biarpun dengan landasan ajian tameng wojo juga dengan gelap ngampar yang dimiliki Resi manik moyo, ternyata tidak mampu membendung dua kekuatan gabungan antara Tunggul yudo danSsampar yudo,..Brakkkk!!! DhuaRRRRR!!, Sampar yudo dan Tunggul yudo terloncat beberapa langkah surut, sedangkan Resi manik moyo masih tetap berdiri ditempatnya. Akan tetapi dari segala penjuru lubang badannya keluar darah. Dari mulutnya darah kental muncrat dan hampir hampir mengenai Tunggul dan Sampar yudo. Aji Brojo musti kedua kakak beradik itu ternyata meminta korban lagi.


Bagian I | Bagian 2





















Share


Yogyakarta, 2012-04-01 : 13:23:00
Salam Hormat
Gigih Santosa

Gigih Santosa mulai gabung sejak tepatnya Minggu, 2012-02-26 09:57:36. Gigih Santosa dilahirkan di Gunung mempunyai motto Hidup adalah jalan untuk kembali kepada Nya.
Cerita Bersambung : 9 Karya
Cerita Pendek : 14 Karya
Prosa : 1 Karya
Puisi : 6 Karya
Kisah Nyata non Privacy : 1 Karya
Total : 31 Karya Tulis


DAFTAR KARYA TULIS Gigih Santosa


Isi Komentar Fajar Menyingsing di Blora. (chapster 2 : Keris Kyai Brongot Setan Kober) bag 2.. 3594
Nama / NameEmail
Komentar / Comment
BACK




ATAU berikan Komentar mu untuk karya Fajar Menyingsing di Blora. (chapster 2 : Keris Kyai Brongot Setan Kober) bag 2.. 3594 di Facebook



Terimakasih
KASTIL CINTA KU ,



CORNER KASTIL CINTAKU Mutiara Sukma
Setiap hari dimulai dengan kesempatan-kesempatan tersebut yang akan membawa kita menuju kemajuan dan kebahagiaan.
MIS Mutiara Sukma : Dian Tandri | Suryantie | Ade Suryani | Arum Banjar Sarie | Ambar Wati Suci | Chintia Nur Cahyanti